2 Remaja di Lamongan Babak-belur Dihajar 15 Orang gegara Konser Musik

2 Remaja di Lamongan Babak-belur Dihajar 15 Orang gegara Konser Musik

Eko Sudjarwo - detikJatim
Selasa, 08 Apr 2025 18:09 WIB
Ilustrasi pengeroyokan sejoli usai nobar
Ilustrasi pengeroyokan (Foto: Dok.Detikcom)
Lamongan -

Dua remaja di Lamongan babak belur dikeroyok orang tak dikenal karena konser musik. Akibatnya, kedua korban harus dilarikan ke puskesmas.

Kedua korban diketahui bernama Rizki Maulana (18) dan M Fatikhus Rohman (19), keduanya asal Desa Turi, Maduran. Kasus itu kini telah dilaporkan ke polisi.

"Benar, ada laporan masuk ke Polsek Maduran dari salah satu korban terkait dugaan penganiayaan yang dialami oleh 2 remaja pada Senin malam (7/4/2025)," kata Kasi Humas Polres Lamongan Ipda M Hamzaid kepada wartawan, Selasa (8/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamzaid menuturkan, penganiayaan bermula ketika kedua korban mengendarai kendaraan bermotor melintas di jalan Desa Kanugrahan, Maduran pada Senin sore (7/4/2025).

Saat itu, tiba-tiba saja korban dihadang dan diberhentikan oleh sejumlah orang tidak dikenal. Setelah korban berhenti, korban tiba-tiba dikeroyok menggunakan tangan kosong. Meski sudah tak berdaya, korban masih sempat diseret hingga dihantam menggunakan batu.

ADVERTISEMENT

"Kedua korban yang melintas, tiba-tiba dihentikan oleh 15 orang tidak dikenal dan dikeroyok, diseret hingga dipukuli dengan batu," ujarnya.

Akibat insiden tersebut, kedua korban sempat menjalani perawatan di Puskemas Maduran akibat luka yang mereka derita. Kejadian penganiayaan ini diduga ditengarai oleh aturan pertunjukan musik yang tengah digelar pada Senin (7/4/2025) di Desa Turi Kecamatan Maduran.

Dalam aturannya, konser musik itu melarang orang dari luar desa masuk dan datang ke pertunjukan musik tersebut. Petugas Kepolisian yang berjaga melakukan pengamanan di lokasi tersebut mendapati sebuah rombongan dari luar desa yang ingin datang dan masuk ke pertunjukan musik tersebut namun berbalik arah.

"Ada rombongan dari luar desa mau nonton orkes, karena kesepakatan tidak boleh warga dari luar masuk dilakukan penyekatan. Karena ada penyekatan, rombongan balik kanan di jalan ketemu dengan anak pakai kaus panitia terus dikeroyok, jarak dari lokasi orkes ke TKP sekitar kurang lebih 1 kilometer," jelasnya.

Pihak kepolisian memastikan pertunjukan musik yang digelar di lokasi tersebut berjalan dengan lancar dan terkendali. Acara berlangsung aman dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Saat ini, aparat Kepolisian setempat tengah melakukan penyelidikan terkait motif dugaan penganiayaan tersebut. "Korban mengalami luka memar pada kepala dan punggung kedua korban. Saat ini, Kepolisian tengah menyelidiki dugaan penganiayaan tersebut," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads