Akhir Tragis Pimpinan Begal di Surabaya Dikirim Polisi ke Akhirat

Akhir Tragis Pimpinan Begal di Surabaya Dikirim Polisi ke Akhirat

Amir Baihaqi - detikJatim
Minggu, 09 Mar 2025 20:50 WIB
Ilustrasi jenazah
Foto: Thinkstock
Surabaya -

Sebanyak 11 tersangka pencurian motor (curanmor) dibekuk polisi sejak Februari hingga Maret 2025. Para pelaku beraksi di berbagai daerah di Jawa Timur dan kerap meresahkan masyarakat.

Dalam konferensi pers di Polda Jatim, belasan tersangka digelandang mengenakan kaus tahanan berwarna oranye. Salah satu pelaku tampak duduk di kursi roda setelah ditembak polisi karena mencoba melarikan diri saat akan ditangkap.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto mengungkapkan 11 tersangka diamankan berdasarkan 9 laporan kepolisian yang terkumpul di berbagai polres hingga Polda Jatim sejak Februari 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Total ada 9 LP sejak Februari 2025 atau dalam sebulan terakhir. Total sudah ada 11 tersangka yang diamankan, ada pelaku berinisial AYE alias Y selalu membawa sajam saat melakukan aksinya," kata Dirmanto, Minggu (9/3/2025).

Sementara itu, Wadirreskrimum Polda Jatim AKBP Suryono menambahkan pihaknya masih mengembangkan kasus ini dan memburu pelaku lainnya di sejumlah tempat kejadian perkara (TKP).

ADVERTISEMENT

"Barang bukti yang diamankan di antaranya 9 motor, 3 kunci T, gerinda, pakaian para pelaku, hingga sebilah celurit kami sita dari 9 LP dari sejumlah daerah. Ini masih dalam proses pengembangan, mudah-mudahan jelang Lebaran tidak terjadi banyak curanmor dan kami kembangkan ke TKP lain," ujarnya.

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur menegaskan salah satu pelaku berinisial Y ditembak mati setelah nekat melawan dan mencoba melukai petugas saat hendak ditangkap di Surabaya Timur.

Jumhur menjelaskan Y merupakan pimpinan komplotan curanmor lintas daerah yang dikenal sangat cerdik dan nekat dalam menjalankan aksinya.

"Dari keterangan tiga tersangka yang sudah diamankan, Y ini leader, dia yang mengatur waktu dan tempat. Yang lebih mencengangkan lagi, setiap gerak harus dapat, tidak ada perencanaan. Misalnya ibu-ibu baru naruh dan lupa kunci, langsung diambil," jelasnya.

Menurut Jumhur, Y dan komplotannya dikenal gesit dan licin, bahkan beberapa kali berhasil lolos dari pengejaran polisi.

"Sudah 3 kali dihukum, di Bangkalan pernah digerebek dan lolos, di jalan juga seperti itu. Hasil dari aksinya itu digunakan untuk foya-foya dan sabu. Kita diwanti-wanti teman-teman Bangkalan kalau Y ini kerap membawa sajam," imbuhnya.

Aksi Y dan kelompoknya kerap beroperasi di Surabaya dan beberapa kali terekam CCTV. Bahkan, rekaman aksi mereka sempat viral di media sosial.

"Salah satu pelaku yang viral di medsos adalah Y dan 3 rekannya yang lain. Mereka sangat gesit dan punya banyak pengalaman," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads