Jelang waktu sahur, biasanya di sekitar Alun-alun dan Jalan Suromenggolo, Ponorogo, ada banyak remaja yang melakukan perang sarung. Warga yang melintas dan mengetahui hal itu merasa resah, khawatir jika para remaja itu terluka saat melakukan perang sarung.
Akhirnya, Polsek Ponorogo rutin menggelar razia saat menjelang sahur. Hasilnya, ada delapan remaja yang diamankan ke Mapolsek Ponorogo karena kedapatan hendak melakukan perang sarung di Alun-alun Ponorogo. Rata-rata para remaja ini merupakan pelajar SMP.
"Anak-anak terduga akan melaksanakan perang sarung yang dilaksanakan rutin kebiasaan di bulan Ramadan menjelang sahur," tutur Kapolsek Ponorogo, AKP Catur Juli Hernawan kepada wartawan, Rabu (5/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catur menambahkan, penangkapan ini bukan tanpa alasan. Sebab, para remaja ketahuan sudah memodifikasi sarungnya dan siap untuk perang sarung.
"Sarungnya diikat seperti bola dan disiapkan di bawah jok motor," jelas Catur.
Para remaja ini, lanjut Catur, terbawa arus media sosial yang marak menampilkan perang sarung. Mereka pun ingin melakukan perang sarung di Alun-alun Ponorogo.
"Mereka ini pelajar SMP, jadi kita amankan dan kita suruh buat surat pernyataan agar tidak mengulangi lagi," tandas Catur.
Selain di Alun-alun, anggota Polsek Ponorogo juga sempat melakukan razia di Stadion Batoro Katong. Di sana juga terdapat remaja yang ingin perang sarung. Rata-rata mereka berumur 14 tahun dan duduk di bangku kelas 2 SMP.
Salah satu remaja, Angga Ragil mengaku dia berasal dari Kecamatan Siman dan ingin nongkrong di Alun-alun untuk melihat perang sarung.
"Dari rumah mau cari pentol di Alun-alun, ketemu ini (teman-teman) saya belok. Katanya itu kan ada perang sarung di situ sudah buyar. Ada obrakan (penggerebekan) itu saya juga di sana," pungkas Angga.
(irb/hil)