Gangster Masih Marak di Surabaya, Polisi Amankan 3 Remaja Hendak Tawuran

Gangster Masih Marak di Surabaya, Polisi Amankan 3 Remaja Hendak Tawuran

Aprilia Devi - detikJatim
Senin, 24 Feb 2025 23:10 WIB
Gangster diamankan di Surabaya Utara.
Gangster diamankan di Surabaya Utara. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Gangster masih marak di Surabaya. Tiga orang pemuda diduga anggota gangster diamankan polisi di Jalan Dukuh Bulak Banteng Gang Perintis Utama I bersama sejumlah senjata tajam yang mereka bawa.

Ketiga pemuda gangster itu yakni MW (21), JS (20), dan DRAP (18). Ketiganya merupakan warga Surabaya Utara.

Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Suroto mengatakan penangkapan 3 anggota gangster itu bermula dari patroli siber di media sosial hingga ditemukan kelompok Allstar serta Anak Mama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum penangkapan, unit patroli melakukan pemantauan di media sosial dan menemukan indikasi adanya rencana tawuran antara dua kelompok gangster, yaitu Allstar dan Anak Mama," ujar Suroto, Senin (24/2/2025).

Suroto mengatakan bahwa rencana tawuran itu sempat dibatalkan kedua kelompok, namun polisi tetap berpatroli. Saat melintas di Jalan Dukuh Bulak Banteng, Gang Perintis Utama, polisi bertemu sekelompok gangster tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kelompok itu berupaya melarikan diri, namun polisi berhasil mengamankan tiga orang dari kelompok Allstar," beber Suroto.

Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, seperti 10 senjata tajam, 2 alat hisap sabu, 1 alat timbang sabu, 5 klip kantong plastik berisi sabu, hingga 1 unit sepeda motor bernopol L 4898 PE.

Ketiga pemuda itu saat ini telah diamankan di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak untuk diperiksa lebih lanjut.

"Masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut, " tukas Suroto.

Menanggapi masih maraknya kasus gangster di Surabaya, Pakar hukum Universitas Muhammadiyah (UM) Satria Unggul Wicaksana mengatakan permasalahan ini serius dan harus segera ditangani.

"Gangster yang terjadi di Surabaya tentu ini menjadi suatu masalah yang serius berkenaan dengan sejauh mana kelompok kejahatan atau kriminal itu melakukan tindakan pidana secara terstruktur," ucapnya.

Di sisi lain, menurut Satria kelompok gangster ini bisa semakin marak apabila terjadi pengabaian atau pembiaran dari aparat penegak hukum yang lemah.

"Selain itu dimensi penanganan gangster di Surabaya seharusnya tidak berdiri tunggal. Artinya bukan hanya aparat penegak hukum, lebih dari itu sejauh mana peran serta masyarakat," jelas Satria.

Dia berharap ada kerjasama lintas sektor, termasuk dengan para tokoh masyarakat untuk turut mengantisipasi terjadinya gangster.

"Perlu tokoh masyarakat dan kunci yang diharapkan memberi suatu penguat pada masyarakat agar mereka dapat terlindungi dari tindakan gangster," pungkasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads