Fakta-fakta Pilu Bocah 7 Tahun di Jember Tewas Dianiaya Kekasih Ibu

Fakta-fakta Pilu Bocah 7 Tahun di Jember Tewas Dianiaya Kekasih Ibu

Hilda Rinanda - detikJatim
Sabtu, 15 Feb 2025 09:30 WIB
Pembunuhan di Jember, bocah dibunuh kekasih ibu
Pembunuhan di Jember, bocah dibunuh kekasih ibu (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)
Surabaya -

Tragedi memilukan terjadi di Jember. Seorang bocah berusia 7 tahun berinisial MFA tewas setelah dianiaya oleh kekasih ibunya sendiri.

Korban meregang nyawa setelah dipukuli di bagian dada saat diajak ke perkebunan kopi di Desa Garahan, Kecamatan Silo, pada Minggu (9/2/2025). Kasus ini terungkap setelah ibu korban melapor bahwa anaknya hilang, sebelum akhirnya pelaku ditangkap massa.

Berikut fakta-fakta lengkapnya:

1. Pelaku adalah Kekasih Ibu Korban

Pelaku penganiayaan terhadap MFA diketahui bernama Mohammad Alfiyanto (25). Pria asal Dusun Garahan Jati, Desa Garahan, Kecamatan Silo itu merupakan kekasih ibu korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu pelaku mengajak korban ke areal perkebunan kopi untuk memanen petai yang tumbuh di sela tanaman kopi," kata Kasatreskrim Polres Jember AKP Angga Riatma, Jumat (14/2/2025).

2. Dipukul Berkali-kali hingga Ambruk

MFA awalnya hanya bermain di sekitar perkebunan, tetapi hal itu membuat pelaku kesal karena harus terus mencari dan memanggilnya. Amarah pelaku memuncak hingga akhirnya dia memukuli korban dengan tangan kosong.

ADVERTISEMENT

"Korban yang bermain dan berlarian ke sana kemari rupanya membuat pelaku kesal. Mungkin karena sangat emosi, kekesalan itu dilampiaskan dengan cara menganiaya korban," ujar Angga.

3. Korban Diduga Sudah Tak Bernyawa Saat Tersungkur

Pukulan keras yang diterima bocah malang itu membuatnya tersungkur. Pelaku mengaku panik ketika melihat korban tidak bergerak.

"Akibatnya korban ambruk. Kita belum tahu apakah saat itu korban sudah meninggal atau belum. Ini masih kita dalami," tambah Angga.

4. Jenazah Korban Dikubur dengan Kedalaman Lutut Orang Dewasa

Setelah korban tak lagi bergerak, pelaku berusaha menghilangkan jejak. Ia melucuti pakaian korban dan membakarnya di sebuah gubuk di area perkebunan.

"Pakaian korban dibakar di sebuah bangunan gubuk. Bahkan gubuknya ikut terbakar," ungkap Angga.

Setelah membakar pakaian korban, pelaku memasukkan tubuh bocah 7 tahun itu ke dalam sebuah karung dan menguburnya di lokasi kejadian.

"Pelaku mengaku menggali tanah untuk mengubur korban dengan menggunakan bambu," tambah Angga.

5. Ibu Korban Awalnya Mengira Anaknya Diculik

Setelah kejadian, ibu korban sempat menanyakan keberadaan putranya kepada pelaku. Namun, pelaku berdalih sudah mengantarkan korban pulang. Karena anaknya tak kunjung ditemukan, ibu korban pun melapor ke polisi pada Senin (10/2/2025).

"Laporan itu pun disebarkan melalui media sosial (medsos)," kata Angga.

6. Pelaku Ditangkap Massa di SPBU

Setelah laporan kehilangan menyebar, warga mengenali pelaku di sebuah SPBU di Silo pada Kamis (13/2/2025). Warga yang geram langsung menghajarnya.

"Akhirnya, sore kemarin warga melihat pelaku ini di SPBU dan diamankan. Kemudian Tim Resmob mengamankan pelaku dari amukan massa untuk dilakukan interogasi," ujar Angga.

Dalam interogasi awal, pelaku mengaku telah menganiaya MFA hingga tewas. "Dari hasil interogasi itulah, pelaku mengaku bahwa dia menganiaya korban hingga akhirnya meninggal dunia," kata Angga. Pelaku juga menunjukkan lokasi tempat korban dikuburkan.

7. Jenazah Korban Dievakuasi untuk Autopsi

Setelah pelaku mengungkap lokasi penguburan, polisi segera mengevakuasi jenazah korban dan membawanya ke RSD dr Soebandi Jember.

"Selanjutnya, mayat korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk dilakukan autopsi," ujar Angga.

Saat ini, polisi masih menyelidiki motif utama penganiayaan sadis ini dan kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain.

"Untuk motifnya dan apakah ada keterlibatan pihak lain dalam kasus ini masih kita dalami. Pelaku sudah kita amankan untuk dilakukan pemeriksaan," pungkas Angga.




(abq/hil)


Hide Ads