Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan suap dan merintangi penyidikan Harun Masiku. Saat di Surabaya, Hasto menjelaskan progres kasusnya dan menyinggung soal Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mendirikan KPK.
Diketahui, Hasto pagi ini mengikuti acara Soekarno Run pada serangkaian HUT PDIP di Surabaya. Usai lari, ia ditanya terkait progres kasusnya di KPK.
Ia menegaskan akan kooperatif dalam kasus dugaan suapnya. Dia memastikan mematuhi hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya diajarkan untuk menjunjung tinggi hukum dan selalu kooperatif terhadap seluruh proses hukum itu. Tapi saya juga mencatat, mana hukum yang berkeadilan, mana hukum sebagai suatu pesanan," kata Hasto saat ditemui detikJatim di Jalan Tunjungan, Minggu (19/1/2025).
Dia juga menyinggung bahwa institusi KPK dahulunya didirikan oleh Megawati Soekarnoputri saat menjadi Presiden ke-5, tepatnya pada tahun 2002.
"Tapi kami percayakan sepenuhnya bahwa KPK punya misi mulia, karena KPK yang mendirikan Ibu Megawati Soekarnoputri. Sebagai sekjen saya harus melopori anti korupsi, saya bukan pejabat negara dan tidak ada kerugian negara," jelasnya.
Hasto kembali menegaskan, dirinya akan mematuhi proses hukum yang ada.
"Oleh karena itu kami akan mengikuti seluruh proses hukum dengan sebaik-baiknya dengan penuh disiplin," pungkasnya.
Diketahui, KPK resmi mengumumkan Hasto sebagai tersangka pada Rabu (24/12/2024). Ketua KPK Setyo Budiyanto menyebut, Hasto diduga memberi suap bersama-sama Harun Masiku kepada Wahyu Setiawan saat masih menjabat Komisioner KPU RI.
(irb/hil)