Ma'rifatul Anniyah (25), wanita asal Lumajang meninggal di salah satu hotel di Jalan Tunjungan, Surabaya. Wanita itu diduga dibunuh kekasihnya M Ilham (24), warga Bubutan, Surabaya.
Kapolsek Genteng AKP Grandika Indra Waspada mengatakan Ilham membunuh kekasihnya dini hari usai cekcok karena korban diketahui masih berkomunikasi dengan mantan kekasihnya.
Grandika menjelaskan kronologi pembunuhan yang dihimpun polisi dari terduga pelaku dan saksi. Sekitar Kamis dini hari Ilham mengajak Anniyah datang ke Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Malang Anniyah bertolak ke Surabaya naik kereta turun di Stasiun Gubeng. Mereka kemudian check in ke salah satu hotel di Jalan Tunjungan, Surabaya.
"Di hotel itu cekcok memanas. Pelaku gelap mata lalu melakukan pembunuhan. (Korban) dicekik dari belakang," kata Grandika dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025).
"Jadi mereka ini chek in tadi malam, jam tengah malam. Eksekusi antara tengah malam sampai pagi," imbuhnya.
Setelah mencekik Anniyah, Ilham tidak melarikan diri. Dia mengaku sempat menunggu kekasihnya siuman hingga akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Tegalsari.
"Korban ditunggu sampe subuh. Baru pelaku lapor, dia menyerahkan diri ke Polsek Tegalsari Subuh. Kemudian cek TKP masuk wilayah Genteng. Mungkin pelaku berpikir sudah tidak bisa lari. Pelaku berpikir panjang," ujarnya.
Menurut Grandika Ilham menyesali perbuatannya. Dia mengaku telah mencekik kekasihnya dengan tangan kosong, memiting leher Anniyah dengan bahunya.
"(Pelaku) terlihat menyesal, kekerasan baru pertama kali ini, kami dalami lagi. Dia cekik (korban) dengan tangan, ada bekas cekikan di leher. Kemungkinan besar itu miting dengan bahu," ujarnya.
Menurut pengakuan pelaku, korban sempat dikasih handuk basah agar segera siuman. Namun kekasihnya itu tidak segera bangun.
"Gak ada memindahkan (pelaku tidak memindahkan jasad korban). Posisi jenazah di kamar hotel, di lantai depannya kasur, menjurus lantai depan kasur," tutupnya.
(dpe/iwd)