Penipuan Tiket Palsu di Surabaya Dibongkar, Pelaku Pasutri asal Gresik

Penipuan Tiket Palsu di Surabaya Dibongkar, Pelaku Pasutri asal Gresik

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Rabu, 15 Jan 2025 22:30 WIB
Ilustrasi Penipuan
Foto: detikcom/Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Surabaya -

Aksi penipuan dan penggelapan dibongkar polisi di Surabaya. Para pelaku menipu korbannya dengan modus bisa memberikan tiket hingga menginap di hotel abal-abal alias palsu.

Kedua pelaku merupakan pasutri asal Gresik. Keduanya juga telah diamankan polisi usai mendapat laporan dari salah satu korbannya berinisial GS (57).

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto mengatakan salah satu aksi para pelaku dilakukan pada Minggu (15/12) dan Senin (16/12) di Taman bungkul Surabaya. Kedua pelaku berbagi peran terlebih dulu sebelum melakukan aksinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada pelaku yang berperan buka alamat website berbagai macam jasa. Ada pelaku yang berperan komunikasi dengan korban untuk menawarkan kerja sama proyek di luar Jawa," kata Aris dalam keterangannya, Rabu (15/1/2025).

Kedua pelaku diketahui merupakan pasutri. Mereka adalah KRK alias LN (25) yang berperan membantu aksi penipuan dan atau penggelapan dengan cara mengaku sebagai CS untuk mengelabui calon-calon korban dan WBP alias LK (24) yang berperan sebagai kurir dan penyedia rekening untuk menampung Dana hasil tipuan.

ADVERTISEMENT

Aris menjelaskan pasutri asal Kelurahan Slempit, Kedamean, Gresik itu menggunakan nama palsu saat berkomunikasi dengan korbannya. "Mereka menggunakan nama palsu saat beraksi," ujarnya.

Dalam melancarkan aksinya, WBP bertugas menyediakan rekening khusus untuk menampung hasil penipuannya. Serta meyakinkan korban agar tertarik pekerjaan proyek yang ditawarkan.

"Juga terkadang WBP berperan melakukan edit terhadap bukti TF, tiket pesawat dan bukti hotel. Apabila para korban berminat atas proyek senilai miliaran rupiah yang ditawarkan dan berniat survei lokasi proyek, di saat itulah KRK masuk melancarkan aksinya menawarkan jasa travel pemberangkatan untuk survei," imbuh polisi dengan 2 melati di pundaknya itu.

Setelah para korban membayarkan atau mentransfer biaya penerbangan beserta hotel di lokasi yang disepakati, para pelaku langsung menghilangkan jejak. Secepat mungkin mereka memblokir nomor para korban.

Akibatnya, pasutri tersebut tidak bisa dihubungi kembali. Kemudian WBP segera mencairkan hasil penipuannya dan membagikan dengan istrinya.

Aris memastikan kedua pelaku telah diamankan. Ia menilai kedua pelaku terbukti melakukan penipuan dan atau penggelapan sebagaimana Pasal 378 KUHP.




(pfr/iwd)


Hide Ads