.webp)
Pria berinisial AP (30), menantu yang tega menusuk bapak mertuanya DD (47) di Kampung Malang, Surabaya ditangkap. Penusukan itu terjadi pada Minggu (12/1) malam.
Kapolsek Tegalsari Kompol Risky Sentosa mengatakan, AP diamankan pada Senin (13/1) setelah sempat melarikan diri usai melakukan aksi kejinya. Pelaku ditangkap di kawasan Tandes, Surabaya Barat.
"Alhamdulillah kemarin pengejaran terhadap pelaku penusukan membuahkan hasil (pelaku berhasil ditangkap)," kata Risky, Selasa (14/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini pelaku telah ditahan di Mapolsek Tegalsari. "Saat ini pelaku mantu yang menusuk mertua sudah ditahan di Polsek Tegalsari untuk proses hukum lebih lanjut," tuturnya.
Akibat perbuatannya, pelaku terancam Pasal 351 Ayat 2 KUHP jo Pasal 1 UU Darurat dengan ancaman hukuman 5 tahun dan/atau 10 tahun penjara.
Diberitakan sebelumnya, pria di Kampung Malang, Surabaya berinisial AP (30) tega menusuk bapak mertuanya, DD (47) saat terlibat cekcok. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (12/1) dan sempat menggegerkan warga.
Ketua RT 02 RW 05 Kampung Malang Luluk Yono menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.
Mulanya, pelaku mendatangi rumah mertuanya untuk menjemput istrinya. Pelaku berupaya membujuk istrinya agar pulang ke kontrakan mereka yang beralamat di Jalan Wonorejo Gang 4.
"Istrinya ini datang ke rumah orang tua. Suaminya ngajak pulang, tapi istrinya gak mau. Nah, bapaknya belain, kalau gak mau nanti saja," ujar Luluk.
Kemudian, DD pun membela putrinya hingga terjadi cekcok dengan pelaku. Ibu mertua yang mengetahui kejadian ini meminta tolong ke warga, sebab pelaku mengancam akan menusuk korban.
Warga pun berdatangan ke lokasi tidak lama setelah menerima laporan. Ternyata, korban sudah mengalami luka tusuk di bagian perutnya.
"Dia (pelaku) bawa pisau dapur, panjangnya sekitar 30 centimeter. Pisaunya dipegang di tangan kiri," tutur Luluk.
Sementara itu, Kapolsek Tegalsari Kompol Risky Sentosa mengungkapkan, motif pelaku menusuk bapak mertuanya itu akibat tidak terima ditegur karena melakukan KDRT kepada anaknya.
"Pelaku tidak terima saat ditegur mertua karena sering KDRT terhadap istri pelaku (anak kandung korban)," ungkap Risky.
(irb/hil)
