Waktu sudah menunjukkan hampir pukul 00.00 WIB , Tahun Baru 2024 hanya tinggal hitungan menit di Desa Pulung, Ponorogo. Di depan rumahnya, Prasetyo dan para tetangganya tampak sibuk menyiapkan jamuan pesta sederhana menyambut pergantian tahun.
Menu ayam bakar yang telah siap saji ini lantas disantap bersama dengan diselingi minuman keras. Pesta kecil-kecilan ini buyar hingga sekitar pukul 01.00 WIB. Usai pesta mereka pun pulang, tak terkecuali Prasetyo yang kemudian masuk rumah dan hendak tidur.
Namun dalam kondisi setengah mabuk itu, pikiran Prasetyo melayang teringat Ahmad Suyoto, tetangganya. Praestyo lalu mengingat-ingat sejumlah permasalahan Suyoto dengan keluarganya. Salah satunya terkait ulahnya yang mencabut patok batas tanah milik orang tuanya berulang kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pikirannya kembali melayang teringat keponakannya yang pernah diancam hendak dipatahkan tangannya. Penyebabnya keponakannya yang bernama Rangga mencabuti tanaman Suyoto yang ditanam di tanah milik orang tuanya.
Tak hanya keponakannya, saudaranya yang bernama Titin juga pernah mendapat ancaman SMS. Dalam ancamannya itu, Suyoto kerap melontarkan kata-kata tak pantas. Puncaknya, ia teringat cerita dari ibunya yang mengaku nyaris diperkosa Suyoto.
![]() |
Kejadian itu terjadi saat Prastyo masih kecil. Ingatan-ingatan itu rupanya membuat Prasetyo tak bisa tidur dan hendak membalasnya seusai pesta tahun baru itu. Tepat pukul 02.30 WIB, Prasetyo keluar rumah dengan membawa satu batang pipa besi menuju rumah Suyoto yang masih tetangganya.
Sampai di depan pintu, Prasetyo menggedor-gedor. Tak lama Suyoto keluar dan langsung ditarik Prasetyo ke tepi jalan. Tubuh kakek 65 tahun itu lantas didorong hingga terjungkal di jalan.
Suyoto sempat melawan dengan meraih kerah baju Prasetyo. Namun Prasetyo membalasnya dengan menghantamkan pipa besi ke ke bagian tulang rusuk Suyoto yang kemudian berteriak kesakitan dan minta pertolongan
Teriakan minta tolong Suyoto sebenarnya sempat didengar dan disaksikan tetangga lainnya. Namun mereka memilih diam saja karena takut menjadi sasaran Prasetyo juga yang masih memegang pipa besi.
Teriakan Suyoto sia-sia, sebaliknya ia malah dipiting Prasetyo di bagian leher lalu dibanting ke atas tanah. Saat terjatuh ini lah Prasetyo lantas mengayunkan pipa besi dengan kedua tanganya ke bagian belakang kepala Suyoto.