Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Pertanyaan penyebab satu keluarga di Kediri lemas tak sadarkan diri telah terjawab. Keluarga tersebut ternyata berusaha bunuh diri bersama.
Tetapi percobaan bunuh diri itu tak sepenuhnya berhasil. Karena 3 dari 4 anggota keluarga masih hidup yakni ayah, ibu, dan anak sulung. Sementara anak bungsu yang masih balita meninggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi menyebut motif dari bunuh diri sekeluarga itu adalah karena terlilit utang pinjol. Si ibu tak kuat menahan tekanan pihak pinjol yang terus menagih dengan berbagai cara.
"Untuk percobaan bunuh diri sekeluarga ini karena si M, perempuan merasa tertekan. Karena si perempuan ini memiliki utang pinjol. Tertekannya M ini karena sering mendapatkan telepon dari nomor yang tidak dikenal. Atas telepon tersebut membuat si perempuan tersebut kebingungan dan bercerita ke suaminya berinisial D," ujar Fauzy, Sabtu (14/12/2024).
Fauzi menambahkan aplikasi pinjol tersebut sudah dihapus oleh M. Namun ia tetap diteror untuk mengembalikan utang.
"Untuk akun pinjaman online ini sudah dihapus dan lupa (nama aplikasinya). Tetapi selalu dihubungi oleh nomor telepon yang dikenal menagih hutang. Sedangkan suami dan sang istri meminta pertolongan ke kerabatnya tidak ada yang bisa membantu dan akhirnya melakukan percobaan bunuh diri dengan minum racun bersama," jelas Fauzy.
Diduga akibat tidak mendapatkan bantuan pertolongan dari pihak kerabat dan merasa semakin tertekan akhirnya M memutuskan membeli racun. M membeli obat tikus jenis timex.
"Racun tikus jenis timex ini sering biasa digunakan untuk di sawah meracuni tikus. Racun tikus ini dicampur dengan susu dan diminum bersama-sama," kata Fauzy.
Fauzy menambahkan untuk kondisi si istri dan suaminya saat ini keadaannya semakin membaik dan mendapatkan perawatan intensif di RS SLG Kediri.
Sedangkan kondisi anak pertama yang berinisial MDNP (8) juga sudah semakin membaik dan saat ini diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit dan dirawat oleh kerabatnya.
(hil/iwd)