.webp)
Polisi mengungkapkan motif pembunuhan Muslimah (55) yang dilakukan Suri (73). Polisi menyebut tersangka kesal karena korban selalu menolak dinikahi.
Kasat Reskrim Polres Jember AKP Abid Uais Al-Qarnain menjelaskan korban sendiri kerap datang ke rumah tersangka. Saat datang, korban kerap diberi uang Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.
"Korban memang sering ke rumah tersangka, minimal dua hari sekali. Jadi kegiatan korban ke rumah tersangka ini tidak hanya sekali dua kali, tapi sudah sering. Pelaku juga sudah biasa memberikan uang," tambah dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa saat sebelum terjadi pembunuhan, tersangka mengajak korban untuk menikah. Namun korban menolak. Penolakan ini sudah kesekian kali disampaikan korban.
"Jawaban korban tersebut membuat marah tersangka. Kemudian tersangka melakukan pembacokan," ujar Abid.
"Pelaku membacok kepala bagian depan korban sebanyak tiga kali hingga mengakibatkan pendarahan," imbuh Abis.
Setelah menghabisi korban, tersangka kemudian kabur ke Lumajang. Polisi yang mengetahui keberadaannya kemudian menangkapnya.
"Pelaku ditangkap di Kecamatan Kunir, Lumajang, di rumah anaknya," tandas Abid.
Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Sedangkan barang bukti yang diamankan di antaranya sebuah kapak yang digunakan untuk membacok korban, bantal dan pakaian korban.
Sebelumnya, mayat perempuan bernama Muslimah (55), ditemukan membusuk di dalam rumah milik pria bernama Suri (60) di Dusun Krajan I, Desa Patemon, Kecamatan Tanggul, Jember. Belum diketahui penyebab kematian korban dan mengapa jasad korban berada di dalam rumah tersebut.
Muslimah sendiri diketahui merupakan seorang janda. Sedangkan Suri merupakan duda yang selama ini tinggal sendiri di rumah tersebut.
Menurut Kepala Desa (Kades) Patemon, Arismanto, jasad Muslimah ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB. Korban juga diketahui bukan warga Desa Patemon.
"Jadi korban ini bukan warga kita, tapi warga dari Desa Manggisan, (Kecamatan Tanggul)," kata Aris, Jumat (6/12/2024).
(abq/iwd)
