Polisi Kantongi Titik Terang Kasus Pembunuhan Sekeluarga Guru di Kediri

Polisi Kantongi Titik Terang Kasus Pembunuhan Sekeluarga Guru di Kediri

Andhika Dwi - detikJatim
Jumat, 06 Des 2024 10:03 WIB
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto meninjau TKP temuan keluarga guru di Kediri yang ditemukan tewas bersimbah darah.
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto meninjau TKP temuan keluarga guru di Kediri yang ditemukan tewas bersimbah darah.(Foto: Istimewa)
Kediri -

Satreskrim Polres Kediri akhirnya mengantongi titik terang di kasus pembunuhan sekeluarga guru di Kediri. Polisi telah mengantongi identitas terduga pelaku pembunuhan tiga orang sekeluarga ini.

Identitas ini didapatkan usai polisi melakukan serangkaian penyelidikan dan menghimpun keterangan saksi dari warga maupun pihak keluarga korban.

Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto mengatakan, saat ini anggotanya tengah berupaya menangkap pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah, identitas terduga pelaku sudah kita kantongi, dan langsung melakukan tindakan pencarian dan pengamanan terduga pelaku," kata AKBP Bimo Ariyanto, Jumat (6/12/2024).

Ada dugaan pelaku merupakan orang dekat korban. Sebab, sumber detikJatim menyebut, tidak ada perusakan pintu dan indikasi pelaku masuk paksa ke rumah korban.

ADVERTISEMENT

Namun, saat dikonfirmasi adanya indikasi pelaku merupakan orang dekat atau orang yang dikenal korban, Bimo meminta awak media bersabar.

"Sabar ya, tapi indikasi tersebut bisa jadi orang yang dikenal dan dekat dengan korban," pungkas Bimo.

Sebelumnya, pasangan suami istri guru yakni Agus Komarudin (38) dan Kristina (34) ditemukan bersimbah darah bersama 2 anaknya, CAW (9) dan SPY (8). Agus, Kristina, dan CAW dinyatakan meninggal. Sedangkan SPY dalam keadaan kritis.

Agus yang merupakan guru SD di Desa Babadan, Kediri dan istrinya guru di salah satu SD di Kabupaten Tulungagung ditemukan oleh rekan guru Agus bernama Supriono saat hendak menengok keadaan mereka.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan Supriono kepada tetangga korban, Karsiman, Agus sebelumnya sempat izin tidak mengajar sehari. Namun hingga Kamis, Agus tetap tidak datang ke sekolah untuk mengajar. Karena itulah, Supriono ingin menengok keadaannya.

Sekitar pukul 09.00 WIB, saat Supriono berupaya mengetuk pintu rumah Agus di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, dia tidak mendapat jawaban dari tuan rumah. Supriono kemudian mengintip melalui jendela.

"Nggak bisa masuk. Wong jalannya cuma satu ini. Tapi pas ngintip dia lihat kok ada tangan dijepit pintu gitu, banyak darah. Akhirnya manggil tetangga dan lapor ke perangkat desa," kata Karsiman.

Bersamaan dengan temuan jenazah keluarga guru ini, Karsiman mengatakan bahwa mobil Avanza putih milik Agus diduga hilang dari tempatnya diparkir. Belum ada keterangan lebih lanjut tentang mobil milik Agus ini dari pihak kepolisian.




(irb/hil)


Hide Ads