Satu keluarga pasangan guru di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri ditemukan tewas bersimbah darah menyisakan satu anak bungsu yang masih menjalani perawatan medis. Polisi menduga pembunuhan ini berkaitan dengan motif perampokan atau pencurian dengan kekerasan.
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto menyampaikan hasil pengecekan TKP tempat peristiwa itu terjadi yang merupakan kediaman dari keluarga itu. Dia menyimpulkan bahwa pembunuhan ini berkaitan dengan upaya pelaku melakukan perampokan.
"Saya beserta tim gabungan melakukan olah TKP dan cek TKP kejadian meninggalnya satu keluarga yang menurut keterangan beberapa saksi dan hasil olah TKP ini merupakan kejadian 365 (pencurian dengan kekerasan) yang menyebabkan korban meninggal," ujar Bimo, Kamis (5/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indikasi terjadinya pencurian dengan kekerasan sebagai motif dari pembunuhan ini menguat setelah polisi mendapati bahwa mobil keluarga itu tidak pada tempatnya saat pemiliknya ditemukan tewas.
"Hasil olah TKP ada mobil yang hilang dan beberapa barang lainnya yang hilang," kata Bimo.
Berkaitan dengan jenazah korban, Bimo mengatakan bahwa proses autopsi akan diterapkan untuk memastikan penyebab kematian ketiga korban. Ada dugaan bahwa ketiganya meninggal akibat kekerasan fisik berupa pukulan benda tumpul.
"Nanti kami jelaskan setelah hasil autopsi keluar," imbuhnya.
Sementara terkait kondisi anak bungsu keluarga itu yang ditemukan selamat dan sedang dirawat di RS Bhayangkara Kediri, AKBP Bimo Ariyanto menyebutkan kondisinya stabil meski masih memerlukan observasi lebih lanjut dari tim dokter.
"Nanti setelah hasil observasi, hasil rontgen keluar, hasil CT scan keluar, akan kami jelaskan," jelasnya lagi.
Bimo juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum akan memintai keterangan korban selamat mengingat korban masih di bawah umur dan telah mengalami peristiwa traumatis.
Meski demikian, dia tegaskan bahwa jajarannya di Polres Kediri akan mengusut tuntas kasus ini. Dia sendiri mengaku telah memerintahkan kepada tim gabungan untuk bergerak.
"Mohon doanya, semoga para pelaku segera tertangkap," pungkasnya.
(dpe/iwd)