Aki Alat Pendeteksi Longsor di Ponorogo Dicuri

Aki Alat Pendeteksi Longsor di Ponorogo Dicuri

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 05 Nov 2024 12:33 WIB
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Ponorogo Marsanto
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Ponorogo Marsanto/Foto: Istimewa
Ponorogo -

Alat pendeteksi tanah longsor atau Early Warning System (EWS) terpasang di 15 titik di Ponorogo. Lantaran, sebagian wilayah Ponorogo yang dikelilingi kawasan pegunungan.

Jelang memasuki musim penghujan, titik longsor dan banjir jadi fokus utama BPBD Ponorogo.

Berbagai persiapan dilakukan oleh tim BPBD Ponorogo, salah satunya dengan pengecekan kesiapan alat. Setelah dicek petugas, ternyata didapati alat EWS yang terpasang di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, harus dinonaktifkan karena akinya hilang dicuri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aki dicuri sementara ini disimpan di balai desa, segera kami perbaiki," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Ponorogo Marsanto kepada wartawan, Selasa (5/11/2024).

Marsanto menerangkan, keberadaan EWS penting untuk meminimalisir potensi risiko bencana. Alat tersebut memberikan peringatan agar warga siaga menyelamatkan diri saat terjadi bencana.

ADVERTISEMENT

"Karena itu, butuh gerak cepat (gercep) upaya perbaikan. Kami berharap warga ikut merawat dan menjaga, karena alat ini juga untuk keselamatan warga sekitar juga," terang Marsanto.

Dia merinci, dari 15 EWS tanah longsor yang terpasang itu, 9 unit berasal dari Pemprov Jatim dan PVMBG 6 unit. Keberadaan alat EWS penting untuk mendeteksi kebencanaan.

"Pengecekan alat mulai dari kemarin, sudah kita laksanakan mulai dari EWS tanah longsor yang baru, Desa Sriti, Tempuran, Bekiring dan Tugurejo kita cek," papar Marsanto.

Hasilnya ada alat EWS bantuan dari Pemprov sebagian mengalami kerusakan dan butuh perbaikan. Selain itu, pihaknya juga melakukan antisipasi dan mitigasi bencana.

"Sementara enam EWS banjir yang terpasang, tiga di antaranya butuh perbaikan. Yakni EWS di Sungai Tempuran, Sungai Gendol dan Sungai Grenteng. Petugas mendapati aki alat peringatan itu soak," tambah Marsanto.

"Menyebabkan alat tak dapat memberikan peringatan tatkala debit sungai meningkat melebihi batas aman. Kami juga rencanakan perbaikan dalam waktu dekat agar kembali beroperasi maksimal,"pungkas Marsanto.




(irb/hil)


Hide Ads