Sujud (55) yang hendak melakukan ijab kabul dengan kekasihnya, Heni (36), meregang nyawa setelah dibunuh Sutrisno (42) di Desa Ketandan, Lengkong, Nganjuk. Sujud yang merupakan warga Tuban dibacok hingga menemui ajal
Polisi pun akhirnya mengamankan Sutrisno. Sutrisno didampingi keluarganya menyerahkan diri ke polisi.
"Alhamdulillah pelaku sudah kita amankan," ujar Kapolres Nganjuk AKBP Siswantoro kepada wartawan Selasa (22/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penangkapan pelaku kata Siswantoro, tidak ada kendala karena pihak keluarga langsung mengantar menyerahkan diri ke Polres Nganjuk. Pelaku diantar oleh keluarga Senin sore (21/10) sekitar pukul 15.00 WIB.
"Pelaku menyerahkan diri diantar oleh keluarga," kata Siswantoro.
Kepada polisi Sutrisno mengaku sakit hati dan cemburu karena Sujud ingin menikahi mantan pacarnya.
"Motif sakit hati dan cemburu jadi penyebab pembunuhan yang dilakukan oleh ST," kata Siswantoro.
Pelaku tega menghabisi nyawa Sujud, kata Siswantoro, karena pernah menjalin asmara dengan Heni. Namun cintanya kandas karena Heni akan dinikahi oleh Sutrisno.
"Jadi pelaku pernah menjalin asmara dengan H, calon istri SJ yang akan dinikah," papar Siswantoro.
Siswantoro menambahkan pelaku dijerat dengan pasal 340 dan atau Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati. "Ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atas tuduhan pembunuhan berencana sesuai Pasal 340 dan atau Pasal 338 KUHP," tandas Siswantoro.
Warga Desa Ketandan, Lengkong, Nganjuk, digemparkan dengan tewasnya seorang pria asal Tuban. Korban bernama Sujud (55), tewas dengan luka bacok menjelang acara ijab kabul.
Insiden berdarah ini terjadi menjelang ijab kabul korban dengan mempelai wanita Heni (35). Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (19/10) petang sekitar pukul 17.00 WIB.
(abq/iwd)