Peristiwa itu terjadi pada Jumat (11/10). Ayah korban, Sudarno mengungkapkan anaknya mengalami luka lebam di bibir dan mulut bagian dalam
"Saya langsung bikin laporan ke Polsek Dukun Jumat (11/10) kemarin. Terus anak saya langsung diantar visum," ungkap Sudarno, Senin (14/10/2024).
Sudarno menambahkan anaknya sempat menjalani rawat inap di Puskesmas Dukun. Pada Minggu (13/10), korban dirujuk ke RS Intan Medika, Karangbinangun, Lamongan.
Penganiayaan itu, lanjut Sudarno, berawal saat anaknya ikut Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah. Saat itu anak Sudarno melihat ada temannya yang dilempar batu oleh salah seorang siswa.
"Anak saya lalu bergurau mengusapkan kertas buku ke pipi temannya. Tiba-tiba temannya itu berdiri lalu menendang anak saya sampai pingsan," jelasnya.
Sudarno mengaku bahwa pihak sekolah sudah turun tangan untuk memediasi kedua belah pihak. Namun, Sudarno tidak mau berdamai. Menurutnya, apa yang diterima anaknya sudah keterlaluan.
"Pihak sekolah karepe (keinginannya) didamaikan. Ditata yang baik supaya sekolah tidak kena (terdampak). Waduh, mohon maaf kalau anda di posisi saya bagaimana," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Dukun AKP Sugiarto membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan korban. Saat ini penyelidikan masih berlangsung.
"Sudah kami tangani dan selanjutnya akan dilimpahkan ke polres, yang menangani unit PPA," kata Sugiarto singkat.
(abq/fat)