Video dan foto N, anggota DPRD Lamongan yang diduga video call sex (VCS) yang beredar viral telah dibantah keluarga. Penyebar video dan foto juga akan dilaporkan ke polisi.
"Dalam dua tiga hari kita akan melaporkan bahwa yang beredar di media sosial tersebut adalah fitnah, hoax. Saat ini kita sedang mempersiapkan berkas-berkasnya," kata FA, salah satu anak N saat dikonfirmasi, Minggu (13/10/2024).
Menurut FA, video dan foto yang menyeret ayahnya merupakan editan. Ayahnya sendiri telah mengetahui dan telah menjelaskannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sebagai keluarga narasi yang ada di unggahan media sosial tersebut adalah hoaks, fitnahan bahwa itu tidak benar, apalagi dinarasikan tidak bagus banget seperti itu," tambah FA kepada wartawan.
"Kalau kita melihat dari fotonya saja sudah jelas editan separuh badannya itu kan editan, hanya diambil kepalanya saja, padahal kalau kita lihat badan ayah saya tidak besar-besar amat dan tidak kekar seperti di situ. Kalau secara fisik itu bukan (ayah) tapi kepalanya saja yang diambil," tandasnya.
Sebelumnya, sebuah foto dan video yang dinarasikan seorang pria oknum anggota DPRD Lamongan tengah melakukan panggilan video call seks (VCS) dengan perempuan viral di media sosial.
Dalam keterangan unggahan foto tersebut pria tersebut berinisial N, anggota DPRD Lamongan dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan.
Tampak dalam foto tersebut, N bertelanjang saat melakukan VCS dengan seorang perempuan yang juga bugil di kamar mandi. tampak N di tengah VCS tersebut sedang mansturbasi.
Ketua DPRD Lamongan Fredy Wahyudi saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui beredarnya foto tersebut.
Fredy menyebut jika foto tersebut benar, akan menjadi wewenang Badan Kehormatan (BK) DRPD Lamongan untuk menangani hal tersebut.
Meski demikian, lanjut Fredy, jika tidak benar, maka pihak penyebar foto tersebut harus mempertanggungjawabkan apa yang disebarnya.
"Terus terang saya baru tahu dari jenengan ini. Kalau benar ya menjadi ranah BK untuk menangani masalah ini," jelasnya
Fredy sendiri berharap bahwa viralnya foto itu tidak benar. "Kalau tidak benar harus ada pertanggungjawaban dari pihak yang menyebarkan barang ini," jelas Fredy.
"Saya sih berharap ini tidak benar, semoga," tandas politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
(abq/fat)