Bapak dua anak itu lantas dibawa ke kantor polisi. Di hadapan penyidik, Fauzan mengakui membunuh pria yang ditemukan di rumahnya. Belakangan mayat tersebut diketahui bernama Suwono.
Pembunuhan pada sekitar Juli 2006 itu berawal dari masalah utang-piutang. Saat itu, Suwono memberi utang Fauzan hingga Rp 12 juta untuk usaha showroom sepeda motor. Namun usaha showroom itu bangkrut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu pembayaran utang Fauzan pun tiba, Suwono lantas mendatangi rumah Fauzan. Di sana ia mendesak agar Fauzan segera melunasi utangnya. Jika tidak Suwono akan melaporkan Fauzan ke polisi.
Ancaman Suwono itu membuat Fauzan bergeming dan tetap mengaku tak bisa melunasi. Karena hal ini, Suwono lantas emosi dan hendak memukuli Fauzan.
Tapi belum sampai memukul, Fauzan kemudian menusuk Suwono dengan pisau dan pedang hingga tewas. Mayatnya kemudian disembunyikan di balik dipan. Celakanya, aksi ini diketahui oleh anak sulung Fauzan.
Setelah membunuh dan menyembunyikan mayat, Hermin Narti, istri Fauzan kemudian tiba di rumah. Hermin yang mengetahui ada ceceran darah langsung membersihkannya tanpa bertanya ke suaminya.
Beberapa hari setelahnya, seluruh keluarga Fauzan kemudian diboyong ke rumah mertuanya di Desa Benjeng. Namun sebelum pindah, anak sulung Fauzan dengan lugu menceritakan kepada teman-teman mainnya bahwa di rumahnya ada mayat. Dari sini lah semuanya terbongkar.
Setelah terbongkarnya kasus pembunuhan itu, istri dan anak-anak Fauzan sendiri ketakutan untuk kembali menempati rumahnya. Mereka kemudian memilih tinggal di Desa Benjeng.
Terlebih kondisi anaknya yang mengalami trauma karena mengetahui pembunuhan itu. Anak Fauzan juga tak menyangka dari 'nyanyiannya' ke teman-teman bermainnya membawa bapaknya kini ditahan polisi.
Crime Story merupakan rubrik khusus yang mengulas kisah kriminal yang pernah terjadi di Jatim. Crime Story tayang setiap Senin dan Jumat. Untuk mengetahui kisah Crime Story lainnya, klik di sini.
(abq/iwd)