Berujung Damai Kasus Kurir Paket COD di Kota Malang Ditendang Anak Customer

Round-Up

Berujung Damai Kasus Kurir Paket COD di Kota Malang Ditendang Anak Customer

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Senin, 07 Okt 2024 10:30 WIB
Kurir paket COD di Kota Malang ditendang
Pria penendang kurir paket COD di Kota Malang. (Foto: Tangkapan layar)
Malang -

Ipan, kurir paket Cash on Delivery (COD) di Lowokwaru, Kota Malang ditendang anak customer. Penyebabnya karena ibu customernya hendak membuka paket.

Padahal dalam aturannya, paket COD tidak boleh dibuka sebelum memberi uang dahulu. Namun rupanya aturan itu tak dipahami ibu penerima paket.

Hingga akhirnya, Ipan dan keluarga ibu penerima paket adu mulut. Puncaknya, anak penerima paket keluar dan menendang Ipan. Tiba-tiba saja pria itu berlari lalu melancarkan tendangan mengenai perut kurir paket COD. Aksi tendangan kungfu itu terekam dalam video hingga viral di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurir Ninja Xpres itu diketahui bernama Ipan. Dia mengalami kejadian itu saat mengirimkan paket COD ke wilayah Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Kamis (3/10/2024).

Dalam video yang dia rekam, mulanya Ipan berbincang dengan ibu-ibu penerima paket. Lalu pria paruh baya memprotes dirinya karena tak mengizinkan membuka paket COD.

ADVERTISEMENT

"Wong pesen dicek barange kok gak oleh (orang pesan dicek barangnya kok nggak boleh)," demikian suara pria paruh baya itu kepada korban.

Pria itu mengumpamakan bagaimana bila barang itu ternyata dikirim oleh penipu? Dia menyatakan bahwa Ipan bisa saja mendukung penipuan tersebut. Ipan pun bersikukuh bahwa barang COD tidak boleh dibuka sebelum dibayar.

"Mboten saget sebenere (tidak boleh sebenarnya)," ujar Ipan menimpali pria paruh baya itu.

Sang ibu penerima paket pun segera membayarkan uang dan meminta Ipan segera pergi daripada dikeroyok orang banyak.

"Iki lho tak bayar, wis ndang ngaliho. Engko malah dikeroyok wong lho (ini saya bayar, sudah segera pergi malah dikeroyok orang lo)," demikian suara ibu itu.

Mendengar itu korban bertanya-tanya, salah apa yang telah dia perbuat? Dia pun mendapat ancaman akan dipukul dengan ember oleh pria paruh baya itu.

Kurir COD dan pelaku penendangan melakukan mediasi di Polsek Lowokwaru.Kurir COD dan pelaku penendangan mediasi di Polsek Lowokwaru/ Foto: Tangkapan layar

Pada saat masih bertanya-tanya itulah secara tiba-tiba pria yang diketahui anak ibu penerima paket itu berlari dari dalam rumah dan melancarkan tendangan mengenai perut Ipan.

Ipan pun menyatakan akan memviralkan pria penendang itu. Sedangkan pria itu dengan nada emosi menantang memviralkannya dan berupaya menyerang lagi tapi dilerai oleh ibunya.

"Ya itu saya ditendang di bagian perut, untungnya gak sampai jatuh. Cuman masih sakit sampai sekarang," ujar Ipan saat dihubungi Jumat (4/10/2024).

Ipan yang mengaku trauma karena selama 4 bulan bekerja belum pernah mengalami perlakuan seperti itu bermaksud melaporkan apa yang dia alami ke polisi.

Namun polisi menyarankan agar masalah tersebut terlebih dulu diselesaikan secara kekeluargaan atau dengan jalan mediasi.

"Saya mau laporan rencananya, tapi kata pihak kepolisian mau dimediasi dulu antara saya dan pihak yang nendang. Cuman kalau saya sih mau lanjut laporan saja, karena saya sampai ditendang gitu," tandasnya.

Sementara proses hukum terkait persoalan yang viral ini tidak lagi dilanjutkan. Dalam mediasi tersebut, anak customer itu meminta maaf dan mengaku perbuatan yang dilakukan salah.

Mediasi dilaksanakan di Polsek Lowokwaru pada Jumat (4/10/2024) malam. Pertemuan itu turut dihadiri korban bernama Ipan, dan pihak keluarga customer beserta pelaku yang melakukan tindakan kekerasan itu.

"Kedua belah pihak sudah datang ke Polsek Lowokwaru untuk mediasi. Dari hasil mediasi keduanya memilih untuk damai," ujar Kapolsek Lowokwaru Kompol Anton Widodo saat dihubungi detikJatim, Minggu (6/10/2024).

Terpisah, kurir Ninja Xpres Ipan membenarkan sudah melalui mediasi pasca kejadian penendangan yang dialaminya. Dia mengaku telah memaafkan pelaku atas beberapa pertimbangan.

"Saya maafkan karena yang bersangkutan sudah mau meminta maaf secara langsung maupun membuat pernyataan permintaan maaf secara terbuka. Pihak keluarga juga mau bertanggungjawab dengan memberikan uang Rp 1,5 juta sebagai kompensasi," terangnya.

Ipan berharap kejadian yang dialaminya ini tidak terulang lagi, utamanya bagi para kurir paket lain. Ia juga berpesan ketika ada persoalan sebisa mungkin diselesaikan dengan kepala dingin.

"Kalau ada apa-apa sebisa mungkin jangan diselesaikan dengan emosi, sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi," pesannya.




(hil/fat)


Hide Ads