KAF (14) santri sekaligus siswa MTs di Kecamatan Ponggok, Blitar, diduga tewas gegara lemparan kayu pendampingnya. Polisi mengungkap autopsi belum dilakukan karena menunggu hasil keterangan dari dokter rumah sakit.
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo P.S mengatakan pihaknya masih menunggu keterangan dari dokter rumah sakit untuk hasil lebih lanjut. Jika dokter bisa memastikan penyebab kematian korban, maka tidak perlu dilakukan autopsi.
"Kemarin sudah kami sampaikan ke keluarga soal autopsi, tapi keluarga korban menolak. Selanjutnya penyidik sudah koordinasi dengan rumah sakit dan dokter untuk kepentingan proses penyelidikan dan penyidikan, mungkin sudah cukup (tidak perlu autopsi)," ujarnya saat ditemui detikJatim, Sabtu (28/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danang menegaskan tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut meski keluarga korban belum membuat laporan secara resmi. Itu dilakukan untuk membuat jelas penyebab kematian korban.
"Sampai saat ini dari keluarga korban belum membuat laporan ke Polres Blitar Kota. Namun penyidik tetap melaksanakan serangkaian tindakan kepolisian agar peristiwa ini menjadi terang dan jelas," terangnya.
Adapun tahapan penyelidikan yakni, mulai dari olah TKP, melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit yang menangani korban hingga meminta keterangan dari saksi-saksi. Barang bukti berupa kayu yang diduga dilempar pendamping korban juga diamankan.
"Pemeriksaan kepada saksi, baik yang melihat dan berada di lokasi saat kejadian itu. Kita juga masih berkomunikasi dengan keluarga korban, baik nenek dan ibunya yang berada di luar negeri," tandasnya.
Sebelumnya, Kasi Humas Iptu Samsul Anwar menyebut, peristiwa itu terjadi diduga akibat pendamping santri yang melemparkan kayu pada para santri yang tidak segera bersiap untuk salat duha.
"Kejadiannya Minggu kemarin, ada santri yang juga siswa MTs di Kecamatan Ponggok. Salah seorang guru mungkin emosi atau tidak sabar karena para santri tidak segera bersiap untuk salat duha. Nah, kemudian korban terkena lemparan kayu kecil," terangnya saat dikonfirmasi detikJatim di Polres Blitar Kota, Jumat (27/9/2024).
Menurut Samsul, kayu yang dilempar itu ternyata terdapat sebuah paku yang menancap mengenai bagian kepala korban. Korban langsung tak sadarkan diri. Korban pun dibawa ke RSUD Srengat untuk penanganan pertama dan dirujuk ke RS Kediri.
Korban tinggal bersama neneknya, sedangkan ibunya bekerja di luar negeri. Polisi sudah meminta nenek dan ibu korban untuk membuat laporan secara resmi, namun masih belum berhasil.
(abq/fat)