4 Alat pemantau aktivitas Gunung Semeru di Stasiun Pemantau di Desa Klepu, Sumber Manjing Wetan, Kabupaten Malang hilang dicuri. Aksi pencurian ini sudah dilaporkan ke polisi dan mulai diselidiki.
"Polsek Sumbermanjing Wetan sudah menerima laporan pencurian alat pantau Gunung Semeru," ujar Kasi Humas Polres Malang Ipda Dicka Ermantara kepada wartawan, Selasa (6/8/2024).
Dicka membeberkan aksi pencurian diketahui pelapor dalam hal ini Liswanto Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru pada Minggu (4/8/2024) pukul 10.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pelapor melakukan pengecekan rutin terhadap repeater sebagai alat pantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang berada di Desa Klepu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, pada Minggu (4/8/2024) pagi diketahui gembok yang terpasang pada bagian gerbang telah dirusak.
"Kemudian pelapor masuk ke bagian dalam untuk mengecek bunker penyimpanan, gembok yang terpasang pada pintu bunker juga rusak dan didapati accu jenis Panasonic 75 ampere berjumlah empat buah hilang," beber Dicka.
Baru esok harinya, kata Dicka, kasus pencurian ini dilaporkan ke Polsek Sumbermanjing Wetan. Dicka menyebut bahwa kasus pencurian empat accu alat pengamatan aktivitas Gunung Semeru di Stasiun Pemantau di Desa Klepu, Sumber Manjing Wetan, Kabupaten Malang itu saat ini tengah diselidiki.
"Sudah dilakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut," tutup Dicka.
Sebelumnya alat pemantau aktivitas Gunung Semeru di Stasiun Pemantau Desa Klepu, Sumber Manjing Wetan, Malang, hilang dicuri.
Hilangnya alat pemantau tersebut baru diketahui setelah Petugas Pengamatan Gunung Semeru melihat tidak adanya aktivitas pemantauan dari Pos Pantau Stasiun Klepu sejak 31 Juli 2024.
Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, Liswanto pihaknya melakukan pengecekan ke lokasi dan mendapati gembok pagar serta gembok bungker digergaji. Akibatnya, 4 buah accu di Stasiun Klepu raib dicuri orang.
"Modusnya pelaku menggergaji gembok gerbang dan gembok bungker dan mencuri 4 buah accu di Stasiun Klepu," kata Liswanto terpisah.
(dpe/fat)