Holik Budiarto (45) dilaporkan meninggal usai terjatuh dari lantai dua sebuah ruko di Jalan Rembangan, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember. Namun, kematian warga Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari itu dinilai janggal.
Hal ini diungkapkan Ketua Pemuda Pancasila Jember Zamroni Ulfa. Menurut Zamroni, Kholik merupakan salah satu kader Pemuda Pancasila Jember.
"Kondisi fisik dari jenazah korban ini tidak wajar kalau dibilang jatuh dari lantai dua. Soalnya, ada luka lebam di kedua mata, terus kepala bagian belakang itu pecah dan ada luka lebam di lengan sebelah kanan dan kiri," kata Zamroni, Selasa (9/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, lanjut Zamroni, dari hasil pemeriksaan rontgen yang dilakukan di RS dr Soebandi Jember, tulang rusuk korban juga mengalami patah.
"Memang keluarga tidak mau untuk visum atau autopsi. Tapi tadi sempat dilakukan rontgen dan hasilnya ada bagian tulang rusuk yang patah," jelasnya.
"Bahkan yang terbaru, saat mau dimakamkan itu keluar pasir dari mulut korban. Darah juga terus-terusan keluar dari hidung," sambung Zamroni.
Saat dilihat ke lokasi kejadian, lanjut Zamroni, lompongan (celah) tempat korban terjatuh ukurannya kecil dan diperkirakan lebarnya tidak sampai 50 centimeter.
"Kalau melihat celah di TKP tempat korban dibilang jatuh dari lantai dua itu ukurannya nggak ada setengah meter. Badan korban juga agak besar, secara logika tidak muat kalau terjatuh lewat celah itu," ucapnya.
Dari temuan beberapa kejanggalan pada tubuh korban itu, Kuasa Hukum Pemuda Pancasila Jember, Jarot Subiakto, S.H meminta polisi melakukan proses penyelidikan terhadap kasus tersebut.
"Jadi kami meminta pada pihak kepolisian yang menangani kasus ini, untuk dilakukan proses lidik meskipun keluarga menolak autopsi. Karena kejanggalan ini sudah nggak masuk akal dan mungkin ada dugaan tindak pidana," tandas Jarot.
Semenatara itu, Kanit Reskrim Polsek Patrang Ipda Didit Ardiana membenarkan adanya laporan dugaan kejanggalan tersebut. Pelapornya adalah Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila Jember.
"Tadi pagi dini hari sekitar pukul 00.30 WIB, ada laporan dari ormas Pemuda Pancasila yang mengatakan bahwa diduga ada kejanggalan pada kematian korban," kata Didit.
"Laporan sudah kami terima. Namun demikian, kita masih harus melakukan proses penyelidikan lebih lanjut. Di samping itu juga ada beberapa saksi-saksi yang harus kita periksa," imbuhnya.
(hil/fat)