Sat Reskrim Polres Gresik menggelar rekonstruksi kasus perampokan pengusaha Gresik Mahfud, warga Desa Ima'an, Dukun, Gresik. Demi keamanan, rekontruksi dilakukan di salah satu rumah Asrama Polisi, Kawasan Randu Agung, Kebomas Gresik.
Dalam reka ulang tersebut, Asrofin salah satu tersangka memeragakan adegan demi adegan saat merampok rumah korban. Dalam kasus tersebut Asrofin beraksi dengan dua temannya yakni Midhol yang masih DPO dan Pacikul yang telah tewas karena bunuh diri.
Untuk peran pelaku Midhol dan Pacikul saat rekonstruksi digantikan anggota polisi. Sebanyak 27 adegan yang diperagakan dari keterangan Asrofin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum melakukan perampokan, pria 40 tahun warga Desa Ima'an, Dukun, Gresik itu sempat survei terlebih dahulu di toko milik korban perintah Midhol.
Setelah menyurvei toko, Asrofin kembali ke kamar Midhol untuk menyampaikan informasi yang ia dapatkan. Setelah menyusun rencana, ia diperintah Midhol untuk mengambil kubut yang berada di teras rumah Midhol. Setelah siap semua, ketiganya menunggu dini hari untuk melancarkan aksinya.
"Setelah ngobrol-ngobrol, saya sempat main judi slot di kamar Midhol. Sekitar pukul 2 pagi, kita berangkat ke rumah Mahfud," kata Asrofin saat memberikan keterangan kepada jaksa dan polisi, Rabu (3/7/2024).
Saat berada di rumah korban, Midhol memerintahkan Pacikul untuk membuka pintu samping rumah Mahfud menggunakan kubut yang telah disiapkan. Karena tak bisa membuka, Midhol pun meminta Asrofin untuk membuka pintu tersebut, namun gagal.
"Karena saya dan Pacikul gak bisa buka, saya kasihkan kubut ke Midhol. Terus saya berjalan kearah depan rumah. Saat saya kembali pintu sudah terbuka," ucap Asrofin.
Saat berada didalam rumah Mahfud, Asrofin sempat melihat Mahfud tidur didepan kamar korban. Saat Midhol dan Pacikul masuk ke kamar Wardatun, Asrofin lamsgung menuju toko dan mencari uang.
"Setelah mendapatkan uang, saya langsung menuju Midhol dan Pacikul. Saat kembali, Midhol memberi saya tas dan HP Mahfud," tutur Asrofin.
Asrofin mengaku tidak mengetahui pembunuhan terhadap Wardatun Toyyibah. Sebab, saat pembunuhan terjadi, ia sudah keluar membawa barang hasil perampokan yang ia dapatkan.
"Cuman saya sempat mendengar teriakan korban. Terus tak lama kemudian, Midhol keluar sama Pacikul dengan membawa karung berisi uang," tambah Asrofin.
Setelah berhasil merampok, lanjut Asrofin, ia bersama Midhol dan Pacikul meninggalkan rumah Mahfud menuju kamar Midhol. Sebelum membagi yang hasil perampokan tersebut, Midhol memerintahkannya untuk membuang HP, Pisau dan kubut.
"Saya buang HP-nya di sawah. Untuk pisau dan kubut saya buang di sungai Bengawan," pungkasnya.
Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik, Iptu Erik Panca mengatakan serangkaian rekontruksi perampokan tersebut untuk melengkapi berkas untuk sidang. Pihaknya masih belum melakukan reka ulang dalam pembunuhan Wardatun Toyyibah sebab satu pelaku masih belum tertangkap.
"Saat ini kita rekonstruksi dari keterangan satu pelaku Asrofin saja. Kita reka ulang berdasarkan yang ia lakukan," kata Erik.
Erik memastikan polisi masih memburu Midhol yang saat ini masih DPO. Sebab, Midhol merupakan otak pelaku perampokan rumah Mahfud di Desa Ima'an, Dukun, Gresik.
"Kita masih memburu. Cepat atau lambat pasti kita amankan," pungkasnya.
(abq/iwd)