Seorang adik di Ponorogo, Ismono (64) tega membacok kakak kandungnya Ismu (70) hingga tewas. Begini detik-detik perkelahian berujung tewasnya Ismu.
Saat ini, Ismono telah diamankan polisi. Pria yang memakai baju batik lengan panjang dan berkopyah hitam itu tampak terdiam dan pasrah saat berada di dalam mobil polisi.
Ismono menerangkan, awal kejadian pembacokan ini. Ia mengatakan, Ismu kesal dan marah usai Ismono menebang dan menjual kayu jati miliknya. Ismu marah karena pohon mangganya tertimpa ambrukan pohon jati milik Ismono saat ditebang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia minta ganti rugi, saya mampunya Rp 200 ribu. Tapi dia tidak terima, malah marah-marah dan bilang yang mati aku apa kamu," ujar Ismono, Senin (24/6/2024).
"Saya kan mau dilempar batu, karena saya bawa kapak, saya bacok," imbuh Ismono.
Usai membacok kakaknya, Ismono pun sempat membersihkan kapak miliknya di aliran sungai karena terkena darah Ismu. Setelah itu, dia memilih pulang ke rumah.
Saat ditanya wartawan, Ismono mengaku menyesal akibat kejadian pembacokan yang menewaskan kakak kandungnya. Dia mengaku gelap mata karena tersulut emosi.
"Memang kesal, tapi mau gimana lagi. Menyesal," tutur Ismono.
Diketahui, Ismu menderita luka di kepala bagian kiri, telinga dan leher. Akibatnya, korban mengalami pendarahan hebat dan nyawanya tidak tertolong. Meski sempat akan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Sebelumnya, warga melihat Ismono pulang sambil menenteng kapak yang ia pakai. Dan ia dengan santainya membersihkan kapak bekas darah kakaknya di aliran sungai.
"Saya saat kejadian dipanggil warga, dimintai tolong mengangkat Ismu ke mobil. Posisinya dia sudah telentang dan mengeluarkan darah," tutur salah satu warga, Sudirman kepada wartawan, Minggu (24/6/2024) petang.
Sudirman mengatakan, pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, dia tengah menebang batang bambu di bagian atas. Lokasi kejadian adalah bagian bawah tempatnya tempatnya menebang bambu.
Saat itu korban Ismu berteriak kemudian warga datang dan menolong. Sedangkan Ismono, adiknya terlihat berjalan santai pulang ke rumah sambil menenteng kapak.
"Karena kami fokusnya ke korban. Korban mengeluarkan darah dari kepala sebelah kiri. Korban dibawa ke IGD Puskesmas Badegan," ujar Sudirman.
Menurut Sudirman, korban tampak dua kali dibacok. Lantaran ada dua luka dibagian kepala sebelah kiri. Ada dibagian telinga dan leher korban.
"Waktu korban diangkat ke mobil, keluar darah terus. Bahkan di mobil juga keluar darah. Posisinya sudah meninggal," terang Sudirman.
Sementara, Kades Karangjoho, Singkrihanto menambahkan selama ini hubungan keduanya terlihat harmonis layaknya adik kakak. Namun belakangan dari para tetangga diketahui keduanya punya masalah pribadi.
"Dari tetangga katanya kehidupan beliau berdua agak mengandung dendam apa gimana saya nggak tahu," papar Singkrihanto.
Menurutnya, dia hanya dikabari kalau di TKP, Ismu dikapak oleh Ismono. Penyebabnya karena permasalahan penebangan kayu.
"Ini informasi dari masyarakat, Ismono menjual kayu jati miliknya dan mengenai pohon mangga milik Ismu, tapi Ismu tidak terima makanya ada kejadian seperti ini," pungkas Singkrihanto.
Sementara, anak korban, Sri Lestari berharap ada keadilan atas kematian ayahnya. Dia pun ingin pelaku dihukum setimpal.
"Saya nggak tahu masalahnya, cuma dikabari (bapak dibacok), semoga dihukum setimpal," pungkas Sri.
(hil/fat)