Kobaran api dengan cepat menyambar seluruh bangunan. Banyaknya benda mudah terbakar membuat api dengan cepat membesar. Ledakan sempat terdengar.
Tak butuh waktu lama, api merambat ke dua unit mobil yang terparkir di sisi utara gudang benang. Api juga menjalar ke outlet hingga gudang produksi yang terdapat mesin-mesin jahit.
Kebakaran Kaboki yang awalnya dikira musibah, ternyata disengaja. Kebakaran itu dilakukan oleh satpam Kaboki sendiri yang bernama Soehartono (51), warga Desa Glagahsari, Sukorejo, Pasuruan.
![]() |
"Yang bersangkutan langsung mengamankan diri ke Polsek Sukorejo usai melakukan aksinya," ujar Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Achmad Doni Meidianto, Sabtu (18/5/2024).
Sementara Kapolsek Sukorejo menyebut Soehartono nekat membakar tempatnya bekerja karena sakit hati. Soehartono sakit hati karena gaji tidak seusai. Ditambah lagi ia menerima informasi hendak di-PHK.
"Sakit hati karena gaji yang tidak sesuai dan ada informasi hendak di PHK," ujar Kapolsek Sukorejo AKP Slamet Wahyudi, Sabtu (18/5/2024).
Slamet mengatakan sehari sebelumnya, Jumat (17/5) pukul 08.00 WIB, Soehartono dan temannya W dipanggil HRD. Mereka diberitahu ada pengurangan tenaga kerja staf dan satpam.
Baca juga: Pusat Oleh-oleh Kaboki Pasuruan Terbakar |
"Pada Jumat (17/5) pukul 08.00 WIB, S dan temannya W dipanggil HRD. HRD memberi tahu ada pengurangan tenaga kerja staf dan satpam, tapi tidak menyebutkan nama," kata Slamet.
Kemudian pada petang harinya, pukul 17.00 WIB, Soehartono membeli BBM Pertalite di warung Madura depan Pasar Sukorejo. Ia menaruh jeriken berisi Pertalite di samping pos satpam.
Pada Sabtu (18/5) pukul 04.45 WIB, S beraksi. Ia menyiram jok mobil Mitsubishi Kuda dan mobil Nissan Serena kemudian ia menyiram gudang benang, gudang kain, gudang produksi dan ruang HRD dengan Pertalite. Ia kemudian membakarnya.
"Setelah membakar, ia mengamankan diri ke Polsek Sukorejo," terang Slamet.
(abq/iwd)