Maling Ini Dimassa gegara Kunci Motornya Terbawa Teman yang Berhasil Kabur

Maling Ini Dimassa gegara Kunci Motornya Terbawa Teman yang Berhasil Kabur

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Sabtu, 18 Mei 2024 02:00 WIB
curanmor di mojokerto
Dua pelaku curanmor yang berhasil ditangkap (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto - Aksi pencurian sepeda motor yang dilakoni Akbar Setiya Pambudi (27) dan Arifin (41) di Mojokerto, terbilang lucu. Betapa tidak, gara-gara Akbar lupa membawa kunci sepeda motornya berujung Arifin babak belur dihajar massa.

Akbar dan Arifin sama-sama berasal dari Dusun/Desa Katimoho, Kedamean, Gresik. Akbar sudah 4 kali mencuri sepeda motor di Gresik dan Mojokerto dalam 2 bulan terakhir.

Bahkan, ia sudah 2 kali masuk penjara karena mencuri gabah dan membobol gudang di Gresik. Sedangkan Arifin baru 2 kali mencuri sepeda motor bersama Akbar.

Akbar menceritakan aksi terakhirnya menggasak sepeda motor Honda BeAT nopol S 3715 VE pada Rabu (15/5) sekitar pukul 09.00 WIB. Saat berkeliling mencari mangsa, ia melihat sepeda motor matik warna hitam itu diparkir di halaman rumah Sanusi (59) dengan kunci masih menancap.

Sedangkan pemiliknya, Putra (14) asyik bermain Playstation (Ps) di rumah Sanusi, warga Dusun Simokerto, Desa Simongagrok, Dawarblandong, Mojokerto. Melihat sasaran empuk di depan mata, Akbar bergegas turun dari sepeda motor Honda Scoopy tanpa pelat nomor polisi.

"Motor Scoopy ini milik ayah saya, masih baru belikan adik saya, memang belum keluar pelatnya. Saya yang bonceng menuju TKP," terangnya kepada wartawan di Polsek Dawarblandong, Kamis (16/5/2024).

Ketika Akbar mencuri sepeda motor korban, Arifin bersiaga di atas sepeda motor Scoopy tanpa pelat nopol tersebut. Rencananya, Akbar kabur menunggangi sepeda motor korban, sedangkan Arifin mengendarai sepeda motor Scoopy milik ayah Akbar.

Saking bernafsunya ingin segera mencuri sepeda motor korban, Akbar lupa menyerahkan kunci sepeda motor Scoopy kepada Arifin. Begitu aksinya tepergok warga, ia langsung kabur menggondol sepeda motor korban. Sedangkan Arifin terjebak di lokasi.

"Saya melakukan pencurian sepeda motor BeAT, saya lupa kalau kontak Scoopy di dalam tas saya," ungkapnya.

Sial bagi Arifin yang tidak bisa kabur. Pasalnya, sepeda motor Scoopy yang ia tunggangi tidak bisa menyala tanpa smartkey yang terbawa Akbar. Sehingga ia ditangkap warga setempat. Warga yang geram pun memukulinya hingga babak belur.

"Saya sempat kepikiran Arifin pasti dimassa. Saya mau jemput tapi takut dimassa juga," jelas Akbar.

Sedangkan Arifin ketika itu tidak sadar kalau kunci sepeda motor Scoopy yang ia tunggangi masih dibawa Akbar. Ia hanya bisa pasrah ketika warga beramai-ramai melayangkan bogem dan tendangan ke tubuhnya.

"Saya tidak tahu kalau kuncinya di Akbar," cetusnya.

Buruh pabrik kayu ini mengaku sudah 2 kali mencuri sepeda motor bersama Akbar di Gresik dan Mojokerto. Karena statusnya hanya buruh borongan lepas di pabrik tersebut. Sehingga sering kali ia menganggur ketika tidak ada pekerjaan di pabrik kayu. Padahal, ia harus menafkahi istri dan 3 anaknya.

"Kerja di pabrik kayu, tapi sedang tidak ada kerjaan, karena statusnya borongan lepas. Sudah kapok (mencuri)," ujarnya.

Kapolsek Dawarblandong Iptu Bakir menuturkan perbuatan Akbar dan Arifin menyebabkan korban rugi sekitar Rp 14 juta. Pihaknya masih mencari sepeda motor BeAT nopol S 3715 VE yang sudah dijual Akbar kepada penadah di Surabaya Rp 4,4 juta.

"Uangnya langsung dipakai Akbar bermain judi online, yang kami sita Rp 650 ribu adalah sisanya," terangnya.

Tim gabungan Unit Reskrim Polsek Dawarblandong dan Unit Resmob Tansatrisna Satreskrim Polres Mojokerto Kota menangkap Akbar di Terminal Purabaya sekitar pukul 01.30 WIB. Akbar sudah di dalam bus jurusan Banyuwangi karena ia akan kabur ke Bali.

Kini, Akbar dan Arifin harus mendekam di Rutan Polsek Dawarblandong. Keduanya dijerat dengan Pasal 363 KUHP subider Pasal 362 KUHP. Ancaman hukuman 7 tahun penjara sudah menanti mereka.


(abq/iwd)


Hide Ads