Bibi dan Keponakan Kompak Copet Ponsel di Gebyar Tari Bunda PAUD Jombang

Bibi dan Keponakan Kompak Copet Ponsel di Gebyar Tari Bunda PAUD Jombang

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 14 Mei 2024 01:01 WIB
Bibi dan keponakan kompak copet HP
Bibi dan keponakan kompak copet HP (Foto: Enggran Eko Budianto)
Kediri - Bibi dan keponakan asal Kediri kompak mencopet ponsel para pengunjung Gebyar Tari Bunda PAUD Jombang. Dalam aksinya, mereka berhasil mencopet 5 ponsel sekaligus.

Kapolsek Jombang AKP Soesilo menjelaskan bibi dan keponakan, Nurwiyati (74) dan Moch Jayin (51) sudah 1 tahun mencopet. Warga Desa Gedangsewu, Pare, Kediri itu menyasar acara-acara yang mengundang kerumunan massa.

"Pelaku ini selalu berpindah-pindah, sasarannya kegiatan masyarakat yang ada di Pare, Kediri, Jombang dan Mojokerto," jelasnya kepada wartawan di Mapolsek Jombang, Senin (13/5/2024).

Dalam aksinya yang terakhir, Nur dan Jayin menyasar Gebyar Tari Bunda PAUD Jombang di Lapangan Pulo Lor, Kecamatan Jombang pada Sabtu (11/5). Mereka berbaur dengan kerumunan pengunjung di acara tersebut.

Menurut Soesilo, Nur beperan sebagai pemetik atau bagian mencuri ponsel dari tas atau saku celana korban. Kemudian Nur menyerahkan ponsel curian kepada keponakannya untuk menghilangkan jejak.

"Dalam waktu 1,5 jam saja, mereka berhasil mencopet 5 buah ponsel dari para korbannya," ungkapnya.

Namun, aksi mereka tepergok anggota Polsek Jombang yang saat itu bertugas menjaga keamanan di lokasi acara. Nur dan Jayin pun diringkus beserta 5 ponsel hasil mereka mencopet.

Bibi dan keponakan itu dijebloskan ke Rutan Polsek Jombang. Mereka dijerat dengan Pasal 363 subsider pasal 362 KUHP. "Ancaman hukumannya 5 tahun penjara," tegas Soesilo.

Nur pun mengakui perbuatannya. Ia berdalih nekat mencopet ponsel selama 1 tahun terakhir untuk membayar utang. Nenek 74 tahun ini biasa beraksi di Jombang, Mojokerto dan Nganjuk.

Cara Nur menentukan calon korban, patut dicatat detikers agar terhindar dari aksi para copet. Menurutnya, ia menyasar pengunjung sebuah acara yang kondisinya lengah.

"Biasanya ponsel hasil mencopet saya jual online Rp 400 ribu, yang pecah-pecah itu Rp 100 ribu," tandasnya.


(abq/iwd)


Hide Ads