Seorang ayah di Tulungagung tega membunuh darah dagingnya sendiri. Pelaku diduga mengalami depresi.
Sampai saat ini polisi masih memeriksa pelaku berinisial RAP tersebut. Korps Bhayangkara masih menyelidiki motif pembunuhan tersebut. Ada informasi penting yang didapat polisi dan sedang didalami.
RAP diketahui pernah merantau kerja ke luar negeri. Namun, dia dipulangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saat di Taiwan itu ada dugaan jika pelaku ini mengalami depresi, sehingga dipulangkan," jelas Kapolsek Rekotangan AKP Kasianto, Senin (15/5/2024).
Pantauan detikJatim di Mapolsek Rejotangan, RAP dimasukkan ke dalam sel tahanan. Saat ditanya polisi, RAP banyak melantur. Jawabannya tidak sesuai dengan konteks pertanyaan.
Kasianto menambahkan, peristiwa itu bermula saat korban diasuh oleh pelaku di dalam rumah, sedangkan ibu korban berada di luar rumah. Entah apa masalahnya, pelaku tiba-tiba mencekik korban di atas sofa ruang keluarga.
"Korban juga ditindih oleh pelaku dengan posisi tengkurap. Kemudian tadi ada yang menyampaikan korban juga sempat dibekap dengan bantal, tapi masih kami dalami" imbuhnya.
Korban sempat dilarikan ke puskesmas setelah dianiaya ayahnya. Malang, nyawanya tak tertolong.
"Saat kejadian tidak ada yang tahu, karena ibu korban berada di depan rumah dan saksi lain di dapur. Kemudian pelaku melarang keluarganya masuk ke rumah," imbuh Kasianto.
Diberitakan sebelumnya, MAK (3) tewas dibunuh oleh ayah kandungnya, RAP di rumahnya, Desa Blimbing, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Senin (12/5) malam. MAK dicekik dan ditindih oleh ayahnya. Usai dianiaya, korban sempat menangis sebelum akhirnya dibawa masuk oleh RAP.
Di dalam kamar, RAP berteriak meminta pisau kepada istrinya. Saat itu lah aksi keji pelaku terhadap anaknya ketahuan.
(hil/dte)