Satip Pernah Dibacok Mariono 2 Kali Sebelum Tewas Dipukul Kayu

Satip Pernah Dibacok Mariono 2 Kali Sebelum Tewas Dipukul Kayu

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 29 Apr 2024 12:16 WIB
Polisi melakukan olah TKP di lokasi warga Dampit tewas dihajar tetangga
Polisi melakukan olah TKP di lokasi warga Dampit tewas dihajar tetangga/Foto: Istimewa
Malang -

Nyawa Satip (63), warga Dusun Lambangkuning, Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang melayang di tangan tetangganya, Mariono. Satip tewas usai dihajar Mariono dengan balok kayu. Ternyata sejak 2019, Satip pernah dua kali dibacok Mariono.

Informasi yang dihimpun, peristiwa penganiayaan terjadi pada Minggu (28/4/2024) sore di area pemakaman dusun setempat. Pelaku diduga mendatangi korban yang saat itu tengah berada di area makam. Pelaku kemudian menganiaya korban dengan balok kayu hingga mengakibatkan luka serius di bagian kepala.

Warga yang mendengar korban dianiaya kemudian mendatangi lokasi. Saat warga datang, korban sudah ditemukan bersimbah darah. Kejadian ini dilaporkan ke polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putri korban Siti Uswatun (26) mengatakan, pelaku pernah dua kali membacok ayahnya pada tahun 2019 dan tahun 2021. Bahkan, pada 2021 ayahnya mengalami luka serius di bagian kepala akibat bacokan pelaku. Akibat perbuatannya, pelaku mendapat ganjaran penjara.

"Dulu bapak pernah dibacok pelaku, terakhir tahun 2021 lalu, sampai dijahit 16 di kepala," ungkap Uswatun saat ditemui di RS dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Senin (29/4/2024).

ADVERTISEMENT

Tak kapok usai keluar dari penjara, Mariono kembali membacok tetangganya yang lain. Ia pun kembali diganjar hukuman.

Saat ini, pelaku baru sekitar 1 tahun bebas dari penjara. Namun, pelaku lagi-lagi berulah hingga membuat nyawa sang ayah melayang. Uswatun tak mengetahui pasti, mengapa pelaku tega kembali menganiaya orang tuanya.

"Kami tidak tahu masalahnya apa, sebelumnya pelaku sampaikan ke warga bahwa hari ini musuhnya telah mati. Ternyata korbannya adalah bapak saya," kata bungsu dari empat bersaudara ini.

Akhirnya, Satip dinyatakan meninggal dalam perawatan di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, pada Minggu (28/4/2024), pukul 23.30 WIB. Uswatun menyebut, ayahnya meninggal akibat luka parah di bagian kepala.

"Bapak meninggal setengah 12 malam kemarin," imbuhnya.

Belum diketahui motif dari penganiayaan tersebut. Kapolsek Dampit AKP Bagus Wijarnarko menyebut, saat ini pelaku sudah diamankan.

"Iya benar, dan pelaku sudah kita amankan," ujar Bagus saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke RS dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk dilakukan autopsi.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads