.webp)
Polres Ponorogo mengamankan 8 tersangka spesialis rumah kosong. Mereka sengaja menyasar rumah kosong untuk dijadikan sasaran pencurian.
"Ke 8 pelaku, inisialnya P, NN, MS, EQ, S, F, AS, S," tutur Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo kepada wartawan, Kamis (25/4/2024).
Anton menerangkan dari 8 pelaku tersebut 3 di antaranya residivis. Mereka berhasil membobol 12 TKP di Ponorogo. Yakni 3 rumah di Desa Nailan, 1 rumah di Desa Karangan, 3 rumah di Desa Balong, 1 rumah Dengok, 1 rumah Sampung, 1 rumah Campurejo, 1 rumah Besuki dan 1 rumah di Desa Sawoo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"P ini eksekutor utama, NN, MS, EQ, S, HF dan S pemantau situasi, AS penadah," terang Anton.
Dari para pelaku, lanjut Anton, berhasil diamankan 17 barang bukti. Mulai dari 2 buah tatah, 2 pasang sarung tangan, 1 buah jam tangan, 1 buah gembok, 2 buah helm, 1 buah jaket, 1 buah senter, 1 buah kain lap, 1 buah besi pengancing pintu, 2 buah tempat perhiasan emas, 1 buah potongan kunci.
"Ada uang senilai Rp 1,5 juta, 2 unit motor honda Vario, 1 unit Honda PCX, 1 unit Honda BeAT," imbuh Anton.
Ke-8 pelaku, lanjut Anton, ditangkap dalam kurun waktu 3 hari. Selain di Ponorogo, mereka juga beraksi Tulungagung, Blitar dan Trenggalek. Kasus ini terungkap usai salah satu pelaku tertangkap di Desa Nailan, Kecamatan Slahung saat akan beraksi mencuri motor.
"Kita kenakan Pasal 363 untuk pencurian, ancaman hukuman 7 tahun penjara dan pasal 480 untuk penadah," tandas Anton.
Sementara, salah satu pelaku perempuan NN mengaku bertugas mengawasi situasi. Dia berdalih ikut komplotan karena terhimpit masalah ekonomi.
"Tugasnya ya mengawasi sekitar, (ikut) karena ekonomi. Kenal P karena teman," pungkas NN.
(irb/fat)
