Sederet Fakta Carok Maut Bangkalan Paman Tewas di Tangan Ponakan

Sederet Fakta Carok Maut Bangkalan Paman Tewas di Tangan Ponakan

Hilda Rinanda - detikJatim
Rabu, 17 Apr 2024 10:28 WIB
Lokasi carok paman dibunuh keponakan di Bangkalan
Lokasi carok hingga paman dibunuh keponakan di Bangkalan/Foto: Istimewa
Surabaya -

Malam hari di momentum usai Lebaran, warga Dusun Lebak, Desa/Kecamatan Arosbaya, Bangkalan dihebohkan dengan peristiwa carok. Seorang pria paruh baya tewas dihabisi keponakannya sendiri.

Korban adalah B (58). Sementara pelaku yakni sang keponakan adalah M (44). Diduga, aksi tersebut bermula saat pelaku dan korban terlibat cekcok.

Berikut Sederet Fakta Paman di Bangkalan Tewas Usai Carok Maut Lawan Keponakan:

1. Berawal dari Cekcok

Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, baik pelaku dan korban merupakan warga Arosbaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih ada hubungan saudara. Kejadiannya tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB," ujar Selasa (16/4/2024).

Febri mengatakan aksi penganiayaan bermula saat keduanya terlibat cekcok. Pelaku merasa kesal hingga akhirnya menganiaya korban dengan senjata tajam.

ADVERTISEMENT

"Korban merupakan paman pelaku. Awalnya cekcok lalu terjadi penganiayaan. Untuk senjata yang digunakan senjata tajam," imbuhnya.

2. Pelaku dan Korban Dibawa ke RS

Saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut untuk mengetahui motif aksi penganiayaan itu. Sedangkan korban dan pelaku masih berada di RSUD Syamrabu Bangkalan.

"Pelaku mengalami luka sehingga dibawa ke rumah sakit. Untuk korban meninggal dunia masih diautopsi di rumah sakit," kata Febri.

3. Motif Belum Diketahui

Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Heru Cahyo mengatakan pihaknya saat ini masih meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengungkap motif penganiayaan tersebut.

"Kami masih dalami, untuk motifnya masih dalam penyelidikan," ujar Heru.

4. Ada 3 Saksi Diperiksa

Heru mengatakan saat ini sudah ada 3 saksi yang dimintai keterangan. Sedangkan pelaku saat ini masih dalam pemulihan di rumah sakit.

"Untuk saksi sudah ada 3 orang kita panggil. Kami juga fokus pada penyembuhan luka yang dialami pelaku," tambahnya.

5. Kondisi Pelaku yang Sempat Disebut ODGJ

Awalnya muncul kabar jika pelaku adalah ODGJ. Namun, belakangan polisi memastikan kondisi mental pelaku saat dimintai keterangan masih stabil, bahkan tidak menunjukkan kondisi gangguan jiwa. Pelaku bukan ODGJ, melainkan stres karena obat-obatan

"Selama ini kita interogasi lancar dan tidak ada tanda-tanda gangguan jiwa," pungkas Heru.




(hil/dte)


Hide Ads