- Fakta-fakta Hotman Paris Batal Dampingi IRT Banyuwangi 1. SMR Minta Bantuan Hotman 911 2. Hotman Paris Batal Dampingi SMR 3. Alasan Hotman Paris Enggan Bantu SMR 4. Hotman Paris Tarik Semua Tim di Banyuwangi 5. Kronologi KDRT yang Dialami SMR 6. Kasus Ditangani Polresta Banyuwangi 7. Identitas Pelaku KDRT
Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Banyuwangi berinisial SMR (31) menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Penganiayaan dilakukan suaminya berinisial WS saat korban hendak menjenguk anak-anaknya.
Korban langsung melaporkan peristiwa tersebut pada hari kejadian. Ia juga membagikan kisah pilu yang dialaminya ke media sosial dan meminta bantuan pengacara kondang Hotman Paris.
Hotman 911 awalnya menyanggupi membantu SMR dan sudah membuat janji temu di restorannya di Jakarta Selatan. Namun, tak sampai sehari, Hotman Paris mengumumkan batal mendampingi SMR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta-fakta Hotman Paris Batal Dampingi IRT Banyuwangi
Hotman Paris mengaku memiliki alasan membatalkan janjinya mendampingi SMR. Berikut sejumlah fakta batalnya Hotman Paris mendampingi kasus KDRT yang dialami IRT Banyuwangi.
1. SMR Minta Bantuan Hotman 911
Selain menempuh jalur hukum, korban juga membagikan kasus KDRT yang dialaminya di media sosial. Ia pun sempat menghubungi Hotman Paris untuk meminta bantuan menghadapi kasus hukum dengan suaminya WS.
Hotman Paris awalnya bersedia membantu korban, bahkan meminta Kapolda Jatim untuk mengatensi kasus yang sedang dialami SMR. Dalam unggahannya, pengacara kondang itu mengaku akan bertemu dengan korban di restorannya di Jakarta Selatan.
"Istri malang ini akan temu Hotman 911 di resto Hotman, Halo Polresta Banyuwangi, mohon atensi juga Kapolda Jatim. Hallo yang suka nyinyir dan munafik, ayok tebus dosamu dengan bantu Ny malang korban KDRT ini," tulis Hotman melalui akun @hotmanparisofficial dilihat detikJatim, Jumat pagi.
2. Hotman Paris Batal Dampingi SMR
Namun, pada siang hari, Hotman Paris menghapus postingan tersebut. Ia menyebut dirinya batal memberikan bantuan hukum untuk SMR. Hotman Paris juga melarang siapapun memakai nama tim Hotman 911.
"Hotman 911 tidak jadi memberikan bantuan hukum pada nyonya ini, jangan ada yang memakai nama tim Hotman 911! Kita murni hukum tidak ingin ikut alasan lain! Lagian ini gratisan punya! Dia sibuk Podcast! Masalah hukum nanti nanti aja bagi nyonya ini," tulis Hotman Paris dalam unggahan terbarunya.
3. Alasan Hotman Paris Enggan Bantu SMR
Tim Hotman 911 Dhea Arrum Zaskia Putri mengungkapkan alasan pembatalan tersebut murni karena ulah korban. Menurutnya, tim Hotman 911 kecewa lantaran SMR secara sepihak mengingkari janji bertemu dengan tim Hotman Paris yang dijadwalkan Jumat siang.
"Ibu SMR sendiri yang meminta bantuan kepada kami, dan diantar ribuan kasus yang masuk, kami mengutamakan beliau tapi secara sepihak Ibu SMR memutuskan komunikasi dengan kami dan tentu kami tidak perlu lagi memberi atensi pada kasus ini," terang Dhea.
"Kami sudah menyiapkan tempat di resto HotMan dan meski ini masih lebaran kami siapkan waktu untuk bertemu memberikan bantuan tapi ternyata justru kami dikecewakan," tambahnya.
4. Hotman Paris Tarik Semua Tim di Banyuwangi
Menurut Dhea, Hotman Paris juga secara tegas meminta seluruh tim Hotman 911 di Banyuwangi menghentikan bantuan untuk SMR. Hotman Paris juga menegaskan ia tidak lagi berurusan dengan kasus tersebut.
"Melalui saya Pak Hotman menegaskan agar setop semua tim dan bantuan karena Pak Hotman tidak mau lagi atensi kasus tersebut. Perkara SMR sudah tidak menjadi urusan tim Hotman 911 lagi," tegas Dhea.
5. Kronologi KDRT yang Dialami SMR
Korban asal Mendut Banyuwangi mulanya hendak menjenguk ketiga anaknya yang diambil sang suami. Ketiga anak korban dibawa ke rumah mertuanya di daerah Panganjuran pada Kamis (28/3/2024).
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), SMR yang merindukan ketiga anaknya berniat menjenguk mereka pada Minggu (31/3/2024). Korban datang ditemani asisten rumah tangga berinisial AN menumpangi ojek online.
Namun, bukannya berkumpul dengan anak-anaknya, korban justru mendapatkan penganiayaan dari suaminya WS. Ia didorong paksa masuk mobil. Korban juga dipukul di bagian hidung dan perut.
6. Kasus Ditangani Polresta Banyuwangi
Korban langsung melaporkan kasus KDRT yang dialaminya ke Polresta Banyuwangi. Kepolisian juga telah memeriksa saksi-saksi untuk mendalami kasus penganiayaan yang dilakukan WS.
"Laporan kami terima 31 Maret 2024. Kasus terus berjalan dan masih dalam proses pemeriksaan saksi-saksi," kata Kasatreskrim Polresta Banyuwangi Kompol Andrew Vega.
7. Identitas Pelaku KDRT
Pelaku penganiayaan SMR sendiri diduga seorang taipan retail terkenal di Banyuwangi. "Iya, pelaku pemilik salah satu toko retail terbesar di Banyuwangi," kata Dhea.
Sementara Polresta Banyuwangi belum mengungkap identitas terduga pelaku lantaran kasus masih dalam proses pemeriksaan saksi-saksi. Hingga saat ini, sudah empat saksi yang diperiksa terkait kasus tersebut.
"Masih belum bisa kami sebutkan (identitas pelaku) karena masih pemeriksaan saksi-saksi, belum ada penetapan tersangka," terang Andrew.
(irb/fat)