Tangis Aghnia Punjabi Pecah Kala Ceritakan Kekejian Pengasuh Putrinya

Tangis Aghnia Punjabi Pecah Kala Ceritakan Kekejian Pengasuh Putrinya

Muhammad Aminudin - detikJatim
Sabtu, 30 Mar 2024 18:00 WIB
Aghnia Punjabi saat rilis kasus penganiayaan putrinya di Malang.
Aghnia Punjabi saat rilis kasus penganiayaan putrinya di Malang. Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim
Malang -

Aghnia Punjabi tak kuasa menahan tangis saat menceritakan bagaimana dirinya mengetahui kekejaman IPS (27), pengasuh putri sulungnya selama hampir satu tahun ini. Hatinya hancur melihat putrinya yang masih balita babak belur dianiaya tersangka.

Ia mengaku saat kejadian dirinya tengah berada di Jakarta. Ia baru mengetahui setelah satu suster lain mengirim foto kondisi CA (3,5) yang diduga telah dianiaya tersangka. Saat itu juga Aghnia bersama suaminya Reinukky Abidharma langsung bertolak kembali ke Malang untuk melihat kondisi buah hatinya.

"Saya tinggal ke Jakarta 2 hari, memang ada urusan pekerjaan 2 hari ke Jakarta. Ternyata hari pertama saya di Jakarta, hampir selama satu jam dari mulai pukul 04.00 pagi sampai pukul 05.00 lebih, suster itu menghajar anak saya habis-habisan sampai memar," terang Aghnia kepada wartawan di Polresta Malang Kota, Sabtu (30/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Aghnia, perbuatan keji tersangka dapat dilihat sendiri di rekaman CCTV yang diunggahnya. Hanya karena keajaiban Tuhan, putri sulungnya masih bisa bertahan.

"Kalau anak ini enggak dikasih keajaiban sama Allah mungkin sudah enggak ada. Karena benar-benar dihajar bukan kayak anak kecil lagi, dikejar ke sana kemari. Itu anak usia 3 tahun tidak ada yang menolong," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Aghnia menuturkan, ada beberapa orang termasuk pembantu lain di dalam rumah saat peristiwa terjadi. Namun, mereka tak mendengar peristiwa itu karena tengah makan sahur di lantai bassment. Sementara kamar putrinya dikunci oleh tersangka.

"Ada mbak-mbak saya di bawah, sahurnya di bassment. Jadi tidak mendengar, kamar anak saya dikunci dan membuatnya dibiarkan di dalam kamar," tuturnya.

Ia pun mengaku sangat terpukul atas kejadian ini. Banyak alasan yang membuat dirinya harus memakai jasa baby sitter. Ia berharap hal serupa tidak menimpa para ibu lain.

"Sebagai ibu saya terpukul, banyak yang menyalahkan saya kenapa harus pakai suster dan sebagainya. Yang tahu kehidupan saya adalah saya sendiri, kebutuhan orang masing-masing berbeda-beda. Dan saya tidak punya masalah dengan suster ini," akunya.

Istri pengusaha Reinukky Abidharma ini mengungkapkan motif tersangka menganiaya putrinya. Tersangka dendam dan menyiksa korban hanya karena tidak mau diobati lukanya.

"Katanya nggak mau diobati, dan itu menjadi motif untuk menyiksa anak saya. Suster perangainya amat sangat baik, tapi ternyata manipulatif," tuturnya.

Disinggung soal agen penyedia pengasuh, Aghnia menyerahkan kepada pihak berwajib. Ia pun sedikit kecewa dengan agen yang begitu besar, ternyata membawa hal buruk terhadap keluarganya.

"Saya serahkan kepada pihak yang berwajib untuk tuntutan kepada agennya. Memang agen bukan main-main, agensinya sangat besar di Indonesia, bahkan mempunyai cabang di luar negeri. Jadi untuk keputusannya, saya serahkan ke pihak yang berwajib saja," pungkasnya.




(irb/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads