Aroma Kejanggalan di Kasus Perampokan yang Tewaskan Istri Pengusaha Gresik

Round Up

Aroma Kejanggalan di Kasus Perampokan yang Tewaskan Istri Pengusaha Gresik

Hilda Rinanda - detikJatim
Senin, 18 Mar 2024 08:49 WIB
Pengusaha Gresik dirampok
Polisi saat meminta keterangan pengusaha Gresik soal dugaan perampokan di rumahnya (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Surabaya -

Polisi mencium aroma kejanggalan di kasus dugaan perampokan yang menimpa Mahfud, seorang pengusaha di Desa Ima'an, Dukun, Gresik. Saat ini, penyidik masih berupaya merangkai kronologi peristiwa yang menewaskan istri Mahfud, Wardatun Toyibah (28).

Sejauh ini, ada beberapa keterangan Mahfud yang janggal. Dari keterangan yang diberikan, Mahfud mengaku baru bangun pukul 05.00 WIB dan mendapati istrinya sudah tergeletak di kamarnya dengan berlumur darah. Sedangkan anaknya juga mengalami luka di bagian kaki.

Namun, ia sempat bercerita kepada tetangganya bahwa istrinya memergoki pelaku yang hendak mencuri uang di laci. Kemudian pelaku membunuh istrinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita juga mendengar keterangan itu (perampokan). Katanya dia berasumsi dan menebak kalau soal itu, tapi kita masih dalami lagi kasus ini. Masih kami periksa sebagai saksi," kata Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan kepada detikJatim, Minggu (17/3/2024).

"Keterangan suami korban menjadi hal yang sangat penting. Mengingat saat peristiwa, hanya dia dan anaknya yang berada di dalam rumah," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Mantan Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya ini mengaku mendapati kendala saat proses penyidikan. Khususnya berkaitan dengan tempat kejadian perkara yang sudah berubah. Lantaran korban sudah berpindah tempat dan sudah dalam keadaan dimandikan hingga ditutup kain.

"Jadi saat kami datang, TKP sudah rusak. Korban juga sudah dimandikan oleh pihak keluarga. Tentu tim penyidik harus bekerja keras untuk menemukan jejak dari pelaku yang mungkin tertinggal," bebernya.

Demikian halnya keterangan yang disampaikan suami korban. Pria 42 tahun itu memang tidak menunjukkan gelagat mencurigakan. Namun, ekspresinya yang terkesan datar tanpa menunjukkan rasa sedih yang mendalam hingga terlihat tegar.

"Saat diperiksa, suami korban banyak mengatakan jawaban tidak tahu. Berkaitan dengan saat-saat peristiwa terjadi atau perihal lainnya," ujar Aldhino.

Saat ini, Aldhino menyebut sudah ada 10 saksi yang diperiksa.

"Kita masih memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti. Sampai saat ini sudah ada 10 orang," kata Aldhino.

Aldhino menambahkan, para saksi itu terdiri dari keluarga dan tetangga korban. Pihaknya juga masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap Mahfud.

"Karena suaminya ini yang mengetahui pertama kali dan tinggal satu rumah. Makanya kita lakukan pemeriksaan intensif," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, perampok menyatroni rumah milik Mahfud (42), seorang pengusaha di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Gresik. Tak hanya menggasak barang-barang berharga, perampok juga menggorok Wardatun Toyibah (28), istri Mahfud hingga tewas.

Salah satu tetangga yang tak mau disebutkan namanya bercerita kepada detikJatim, peristiwa perampokan itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi.

"Tadi kata suaminya (Mahfud) itu, yang perempuan (Wardatun) tidur sama anaknya yang masih 2,5 tahun. Terus kebangun gara-gara kedengeran ada orang masuk," katanya kepada detikJatim.

Sebagai informasi, Mahfud merupakan agen salah satu bank pelat merah. Selain menjadi toko, rumahnya juga menjadi tempat penyetoran para tetangganya yang ingin menabung di bank tersebut.




(hil/fat)


Hide Ads