Puluhan penonton maupun joki balap liar kocar-kacir ketika disergap polisi di Jalan Raya Lengkong, Mojokerto. Bahkan untuk menghindari petugas, mereka nekat bersembunyi di dalam musala.
Razia balap liar digelar tim dari Satlantas Polres Mojokerto dini hari tadi. 10 personel polisi bersabuk putih menutup kedua sisi Jalan Raya Lengkong, Desa Jambuwok, Trowulan untuk mencegah penonton dan pelaku balap liar kabur.
Puluhan pemuda yang asyik kebut-kebutan di jalan ini seketika kabur tunggang langgang saat polisi datang. Para penontonnya juga spontan kocar-kacir. Sebagian kabur ke sejumlah gang menuju permukiman penduduk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua sisi jalan kami tutup pakai truk. Mereka persiapan balapan, kami sita motor-motornya," terang Kasat Lantas Polres Mojokerto Iptu Muhammad Hariyazie kepada detikJatim, Sabtu (9/3/2024).
Banyak cara dilakukan para pebalap liar dan penonton agar tidak ditangkap polisi. Mereka nekat masuk ke sawah bersama sepeda motornya. Ada pula yang menyembunyikan sepeda motornya di belakang musala dan warung.
"Mereka pada sembunyi, ada yang masuk parit, sengaja sembunyikan motor ke musala, di belakang warung, banyaklah cara mereka supaya tidak ditangkap petugas," jelas Hariyazie.
Dalam penyergapan tersebut, lanjut Hariyazie, pihaknya menyita 50 sepeda motor untuk diamankan di Mapolres Mojokerto. Puluhan sepeda motor itu disita karena berbagai pelanggaran lalu lintas.
Mulai dari sepeda motor memakai knalpot brong dan ban kecil, tidak dilengkapi STNK, hingga pengemudinya tidak memakai helm, serta tidak mempunyai surat izin mengemudi (SIM). Pengendara 50 sepeda motor tersebut disanksi tilang.
"Bagi yang knalpot dan ban tidak sesuai spesifikasi teknis, setelah sidang tilang, motornya bisa diambil. Syaratnya mengganti sesuai standar. Yang tidak bisa menunjukkan STNK atau BPKB, tentu akan kami limpahkan ke reskrim untuk didalami mungkin itu sepeda motor curian," tegasnya.
Razia balap liar ini digelar untuk menciptakan situasi aman dan kondusif di Mojokerto selama Ramadan. Sehingga masyarakat bumi Majapahit bisa beribadah dengan nyaman. Hariyazie berjanji bakal menindak tegas para pemuda yang masih nekat melakukan balap liar.
"Ini menjadi contoh bagi masyarakat jangan sampai melakukan balap liar di Mojokerto. Akan kami gencarkan setiap malam sebab Ramadan momen masyarakat untuk ibadah, jangan sampai terganggu oleh balap liar," tandasnya.
(Enggran Eko Budianto/iwd)