Rekonstruksi Bersamaan 7 Hari Bintang Meninggal, Keluarga Berharap Keadilan

Rekonstruksi Bersamaan 7 Hari Bintang Meninggal, Keluarga Berharap Keadilan

Eka Rimawati - detikJatim
Jumat, 01 Mar 2024 22:30 WIB
Suyanti, ibu Bintang Balqis Maulana, santri yang dianiaya hingga tewas di Kediri.
Suyanti, ibu Bintang Balqis Maulana, santri yang dianiaya hingga tewas di Kediri. (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Kamis kemarin tepat 7 hari jenazah Bintang Balqis Maulana meninggal. Hari itu pula rekonstruksi yang menggambarkan proses pengambilan terhadap Bintang hingga tewas digelar di kabupaten Kediri.

Dari rekonstruksi itu diketahui bahwa Bintang mengalami penganiayaan selama 3 hari berturut-turut hingga pihak Rumah Sakit Arga Husada Ngadiluwih, Kediri mengeluarkan surat keterangan bahwa Bintang telah meninggal sebelum tiba di Rumah sakit pada Kamis (22/2) malam.

Menanggapi rekonstruksi yang bersamaan dengan 7 hari meninggalnya Bintang, keluarga berharap kebenaran ditampakkan dan keadilan ditegakkan untuk Bintang yang telah meninggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap keadilan ditegakkan, kami menuntut pertanggungjawaban dari para tersangka dan pihak pondok pesantren. Mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Suyanti, ibunda Bintang di rumah duka, kampung Afdeling, Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jumat (1/3/2024).

Bukan hanya meminta bantuan kepada pengacara kondang Hotman Paris, Yanti juga mengaku akan mendatangi Presiden Jokowi bila kasus anaknya tidak diusut hingga tuntas.

ADVERTISEMENT

"Harus diusut hingga tuntas, semua yang terlibat dan melakukan pembiaran atas kejadian ini harus dihukum. Bahkan kalau perlu saya akan menemui Pak Jokowi," tutur Yanti dengan suara bergetar.

Sementara itu Rustam Efendi, ayah Bintang menegaskan bahwa dirinya akan menuntut keadilan atas anaknya hingga kapan pun dan kemana pun.

"Kami akan mengikuti aturan hukum yang berlaku, tapi tetap semua harus adil dan terbuka. Saya akan menuntut kemana pun dan sampai kapan pun," kata Rustam.




(dpe/iwd)


Hide Ads