Uang Rp 350 juta yang dirampok di jalan sepi Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto diakui milik Joko Suprianto (59) dan Tohir, warga Kediri. Pengakuan kedua korban terkait peruntukan uang tersebut berubah. Terbaru, mereka mengaku uang itu untuk membeli mesin penggilingan kopi.
Kanit Resmob Satreskrim Polres Mojokerto Iptu Sulistia Hadi Sutejo menjelaskan, pihaknya telah memeriksa Joko dan Tohir. Berdasarkan keterangan keduanya, dari Rp 350 juta yang dirampok, Rp 100 juta milik Joko, sedangkan Rp 250 juta milik Tohir, warga Kediri.
"Namun, tidak ada bukti penyerahan uang dari Tohir kepada Joko. Hanya ada bukti transfer Rp 25 juta dari Tohir kepada Joko," jelasnya kepada detikJatim, Selasa (27/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pengakuan Joko maupun Tohir, lanjut Sutejo, Tohir menyerahkan uang Rp 250 juta untuk investasi bisnis kopi rempah. Memang Joko yang merupakan warga Desa Bandar Lor, Mojoroto, Kota Kediri selama ini menggeluti bisnis tersebut.
Kedua korban membawa uang Rp 350 juta ke Jombang untuk membeli mesin penggilingan kopi. Hanya saja ketika menemui penyedia mesin, Joko meminta Tohir menunggu di RTH Mojoagung. Alasannya, Joko lebih dulu menemui orang tersebut. Baru setelahnya ia mengajak Tohir bertemu bersama si penyedia mesin.
"Uang itu mau diserahkan kepada seseorang untuk membeli alat penggilingan kopi. Kata Joko orang itu sama-sama punya bisnis kopi. Namun, anehnya Tohir ditinggal dengan alasan tunggu saja di sini, saya menemui orangnya, nanti ketemu bersama. Namun, uang sudah dibawa Joko," terangnya.
Kasus ini berawal saat Joko dan Arifudin menuju ke Desa Murukan, Mojoagung, Jombang. Keduanya diantar pria asal Surabaya yang mengaku bernama Ali mengendarai mobil. Sejauh ingatan Joko, mobil tersebut jenis Honda Jazz.
Ketika melintas di jalan sepi perbatasan antara Desa Murukan dengan Desa Bejijong pada Senin (22/1) sekitar pukul 18.30 WIB, mobil yang ditumpangi Joko dihadang sebuah mobil. Karena kondisi lokasi gelap, korban tak bisa mengidentifikasi jenis mobil pelaku.
Menurut Joko, kawanan perampok itu berjumlah 6 orang. Dua orang di antaranya menodongkan pistol kepada dirinya dan Arifudin. Para pelaku merampas tas ransel berisi uang Rp 250 juta yang ia bawa dan tas kecil berisi uang Rp 100 juta yang dibawa Arifudin.
Tidak hanya itu, para pelaku juga merampas dompet dan ponsel milik Joko dan Arifudin, serta kunci mobil milik Joko. Setelahnya, para pelaku kabur ke utara atau ke arah Desa Kejagan, Trowulan, Mojokerto. Begitu juga dengan Ali.
(abq/iwd)