Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait hal tersebut. Hendro memastikan, pihaknya masih mendalami hal itu. Di antaranya melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi.
"Benar, laporannya (LP) sudah diterima. Kami akan melakukan penyelidikan secara profesional terkait pelaporan tersebut, masih kami dalami," kata Hendro saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (24/2/2024).
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Masjid Assalam Ibnu Arly mengaku tak masalah dengan laporan tersebut. Ia menegaskan, pihaknya bukan lah penyelenggara dari acara tersebut dan menyatakan hal itu merupakan kesalahpahaman saja.
Namun, ia memastikan tak akan melaporkan balik GP Ansor maupun Banser.
"Ini kesalahpahaman saja, seperti melapor balik tidak ada niat, kejadian itu tidak kita harapkan dan tidak diduga, itu spontanitas saja, kami masih berbaik sangka saja, istilahnya husnudzon, mereka saudara kami juga dan sama-sama datang ke masjid dan tidak kami persoalkan," ujarnya.
Sebelumnya, GP Ansor Surabaya melaporkan dugaan kekerasan yang dilakukan Panitia Penyelenggara Pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas Gunung Anyar, Surabaya. Hal itu usai terjadi ricuh di masjid.
Sekretaris GP Ansor Surabaya Rizam Syafiq mengatakan, laporan ini dilayangkan ke Polrestabes Surabaya. Massa dari GP Ansor yang didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor mendatangi Mapolrestabes Surabaya pada Kamis (22/2) malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
"Malam tadi kami mendatangi Polrestabes Surabaya atas dugaan kekerasan yang dilakukan oleh panitia dan yayasan. Pemeriksaan dilakukan sejak pukul 11 malam sampai sekitar setengah 4 pagi," kata Rizam, Jumat (23/2/2024).
(hil/sun)