Fakta-fakta Pengakuan Tersangka Carok soal Ilmu Kebal Usai Diserang 10 Orang

Fakta-fakta Pengakuan Tersangka Carok soal Ilmu Kebal Usai Diserang 10 Orang

Hilda Rinanda - detikJatim
Selasa, 23 Jan 2024 11:40 WIB
Dua pelaku carok maut tewaskan 4 orang di Bangkalan
Dua pelaku carok maut tewaskan 4 orang di Bangkalan (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Surabaya -

Aksi pelaku carok di Bangkalan bernama Hasan (39) dan Wardi (30) melawan 10 orang sempat bikin geger. Sebab, dalam carok maut ini, 4 orang lawannya tumbang. Banyak warganet yang menduga kakak beradik ini memiliki ilmu kebal karena sabetan celurit lawan tak membuatnya berdarah.

Saat dihadirkan di hadapan awak media, Hasan dan Wardi sempat disinggung soal ilmu kebal ini. Keduanya pun memberi jawaban yang memunculkan teka-teki.

Diketahui, insiden carok maut ini terjadi di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, pada Jumat (12/1) malam. 4 orang yang tewas ini yakni Matterdam, Mattanjar dan Najehri yang merupakan warga Desa Larangan Timur, Bangkalan. Sedangkan Hafid berdomisili di Desa Bumi Anyar, Bangkalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut Fakta-fakta Pengakuan Tersangka Carok soal Ilmu Kebal Usai Diserang 10 Orang:

1. Diduga Punya Ilmu Kebal

Saktinya Hasan dan adiknya ini kemudian memunculkan anggapan bahwa keduanya punya ilmu kebal. Pasalnya, Hasan diketahui sempat terkena sabetan celurit di lengannya. Namun yang robek hanya jaketnya saja, sedangkan lengannya tak mengalami luka apapun.

Saat dihadirkan dalam jumpa pers sesaat setelah diamankan, Hasan dan adiknya sempat ditanya terkait kemampuan ilmu kebal tersebut.

ADVERTISEMENT

2. Pengakuan Pelaku soal Ilmu Kebal

Menjawab pertanyaan tersebut, Hasan dan adiknya hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum. Hasan hanya mengaku membela diri karena ditantang dan diserang dahulu.

"Nggak pak, hanya membela diri," ucap Hasan sembari tersenyum.

3. Duel Kakak Beradik Lawan 10 Orang

Kapolres Bangkalan AKBP Febri Ismanjaya membeberkan saat terjadi carok, Hasan dan adiknya, Wardi sebenarnya menghadapi 10 orang. Namun hanya 5 orang yang maju carok dengan Hasan dan Wardi.

"Informasi dari tersangka (Hasan dan Wardi) pelaku (carok) ini ada 5 sampai 10 orang di TKP, tapi yang turun ke arena itu kurang lebih 4 sampai 5 orang. Terjadilah duel di situ," kata Febri, Minggu (21/1/2024).

4. Celurit Hasan Sampai Patah

Meski menghadapi 5 orang, Hasan dan adiknya tak mundur, bahkan meski kalah jumlah, keduanya berhasil menewaskan 4 orang. Sedangkan seorang lagi lawannya selamat setelah disuruh pergi agar tak jadi korban juga.

Sengitnya carok bahkan membuat gagang celurit milik Hasan patah. Hal ini diakui sendiri oleh Hasan saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Bangkalan.

"Iya celurit saya itu yang patah, " kata Hasan di kantor polisi.

5. Sosok Pelaku di Mata Tetangga

Hasan dan adiknya sendiri selama ini dikenal warga di desanya sebagai sosok yang ramah dan sederhana serta suka bergaul. Meski demikian, tak banyak warga yang tahu Hasan dan adiknya punya kemampuan bela diri yang mumpuni.

"Setahu saya dia itu ramah kok, nggak terlihat kalau dia jagoan," kata D kepada detikJatim.

Selain itu, Hasan dan adiknya juga diketahui pernah merantau ke Kalimantan untuk bekerja. Tak diketahui di sana kedua bekerja sebagai apa, namun tak lama, keduanya kemudian pulang ke kampung.

"Dulu memang pernah merantau kesana (Kalimantan) tapi sudah lama di sini, dia sama adiknya beda rumah," kata pria yang juga tetangga Hasan itu.

6. Keempat Korban Disebut Jagoan Kampung

Sedangkan, keempat korban carok yang tewas di tangan Hasan selama ini dikenal warga sebagai jagoan.

"Kalau mereka (Korban) itu terkenal (jagoan)," tandasnya.

7. Awal Mula Carok Maut

Kejadian ini bermula saat Hasan hendak berangkat tahlilan, lalu di tepi jalan ia bertemu dengan korban Matterdam yang melaju kencang menggunakan motor.

"Motifnya karena tersinggung. Jadi pelaku menegur korban, namun korban tidak terima dan menantang balik pelaku," imbuhnya.

Febri menjelaskan, semula pelaku H hanya sendirian menegur korban lantaran mengendarai motor dengan kencang dan lampu motornya menyorot ke arah pelaku. Korban yang berboncengan dan membawa celurit, langsung berhenti dan memaki pelaku. Bahkan, sempat memukul dan menantang pelaku untuk duel.

"Merasa tertantang, pulang lah pelaku mengambil celurit, di perjalanan bertemu lah saudaranya, pelaku mengajak saudaranya mengambil dua buah celurit untuk kembali ke TKP," ungkapnya.

"Sempat pamit juga mereka ke orang tuanya sehingga dilarang, tapi mereka tetap berangkat," imbuh kapolres.

Febri memastikan, motif di balik carok maut yang menewaskan keempat korban itu hanya karena tersinggung. Motif tersebut didapatkan polisi setelah mendalami keterangan dari kedua pelaku.

"Berdasarkan informasi yang kami terima dari pelaku, itu saja motifnya. Karena tersinggung. Korban ini ditegur oleh pelaku tidak terima dan melakukan penganiayaan kepada pelaku hingga pelaku tersinggung," kata Febri.




(hil/dte)


Hide Ads