Pengakuan Pemilik Toko Kelontong di Surabaya Korban Perampokan-Pencabulan

Pengakuan Pemilik Toko Kelontong di Surabaya Korban Perampokan-Pencabulan

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Rabu, 17 Jan 2024 16:45 WIB
ilustrasi kejahatan kriminal perampokan pembunuhan pemerkosaan pencopetan
Foto: andi saputra
Surabaya -

Sebuah toko kelontong di Sukomanunggal Surabaya dijarah perampok. Pemilik toko bahkan disekap, dianiaya, dan dicabuli.

Korban adalah perempuan 55 tahun pemilik toko. Kepada detikJatim, korban mengaku tinggal seorang diri. Ia tak menduga bakal menjadi korban perampokan dan pelecehan seksual oleh terduga pelaku.

"Suami saya sudah meninggal. Saya nggak menyangka kok bisa ada kejadian ini, padahal pintu rolling door sudah saya kunci. Setelah merampok, dia (pelaku) juga melecehkan saya," kata TYC korban saat ditemui detikJatim di Polrestabes Surabaya, Rabu (17/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban menegaskan dirinya tak sempat disetubuhi pelaku. Namun, tubuhnya menjadi sasaran pelecehan seksual.

"Sempat melecehkan saya. Kondisinya gelap, memang saya nggak melihat langsung, tapi saya ingat itu dia setelah ambil uang, rokok, dan dompet saya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut korban, pelaku sempat mengancamnya lantaran tak memberitahu barang berharga yang ia simpan. Lalu, pelaku menganiayanya ketika nafsunya tak dituruti korban.

"Saya dipukul, dicekik, tangan saya diikat, lalu wajah saya dibenturkan ke tembok, ini mata saya sampai merah, bibir saya masih kerasa sakit," tuturnya.

Korban lantas melaporkan kejadian itu ke Satreskrim Polrestabes Surabaya. Kini, ia masih menunggu proses pemeriksaan untuk dimintai keterangan dan akan melakukan visum.

"Ini tadi dimintai keterangan sama petugas, lalu diminta untuk visum," katanya.




(pfr/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads