Peristiwa mencekam terjadi di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura. Dua kelompok warga terlibat carok maut. Akibatnya, empat orang tewas dalam peristiwa yang terjadi pada Jumat (12/1/2024) malam.
Carok maut tersebut juga viral di medsos. Dalam video berdurasi 16 detik itu terlihat sejumlah orang sedang beradu sajam. Itu terdengar dari suara sajam yang saling berdenting. Terdengar juga teriakan dari orang-orang yang sedang carok tersebut.
Di video lain terlihat tubuh-tubuh yang diduga korban carok. Tubuh-tubuh itu terekam satu persatu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Settong (satu), duwa' (dua), tello' (tiga), iyeh empa' se mateh (iya empat yang mati)," ujar suara pria dalam rekaman.
Berikut fakta-fakta mencekamnya carok maut di Bangkalan tewaskan 4 orang:
1. Libatkan Warga Dari Dua Desa
Kejadian berdarah itu melibatkan warga dari dua desa. Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Heru Cahyo mengatakan, sebanyak empat korban meninggal dunia telah dievakuasi ke RSUD Syamrabu Bangkalan. Saat ini, pihaknya menerjunkan tim gabungan dibantu anggota Jatanras Polda Jatim.
"Di TKP tim Identifikasi Polres dan Opsnal dibantu tim Jatanras Polda masih melakukan pendalaman. Sampai saat ini kondisi di sana masih aman dan kondusif," ujarnya," Sabtu (13/1/2024).
Ia mengungkapkan, carok itu melibatkan dua desa, yakni Desa Bumi Anyar dan Desa Larangan, Kecamatan Tanjung Bumi. Meski begitu, pihaknya belum mengetahui motif kejadian tersebut.
"Sama-sama Tanjung Bumi, diduga pertarungan (warga) antara dua desa, Bumi Anyar dan Larangan. Untuk motifnya masih kami dalami," imbuhnya.
2. Identitas Korban
Diketahui para korban meninggal yakni Matterdam, Mattanjar dan Najehri merupakan warga Desa Larangan Timur. Sedangkan Hafid berdomisili di Desa Bumi Anyar.
"Untuk TKP kejadian di sebuah pekarangan warung di Desa Bumi Anyar," jelasnya.
Diduga para korban masih terikat dalam satu keluarga. Hal itu juga masih didalami pihak kepolisian.
"Informasinya seperti itu namun masih kami dalami," pungkasnya.
3. Motif Carok gegara Saling Tersinggung
Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengungkapkan, motif carok maut karena pelaku tersinggung dengan korban. Febri mengatakan saat itu satu pelaku berjalan hendak menuju ke acara tahlilan. Kemudian dua korban berboncengan motor memblayer saat melintas melewati korban.
Pelaku kemudian menegur korban. Namun korban tak terima. Mereka menghentikan motor dan turun lalu mendekati pelaku. Mereka cekcok bahkan korban sempat memukul pelaku. Dari sini lah pelaku kemudian sakit hati dan pulang mengajak saudaranya lalu mengambil senjata tajam. Korban juga pulang mengambil senjata dan mengajak tiga orang lainnya.
Keenamnya selanjutnya bertemu di TKP dan bertarung. Empat orang tewas dalam carok maut ini. "Jadi motifnya ini diduga pelaku tersinggung dengan korban," kata Febri, Sabtu (13/1/2023).
4. Polda Jatim Back Up Kasus Carok
Polda Jatim pun menerjunkan tim Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan, tim pendukung telah diberangkatkan pada Sabtu (13/1/2024) dini hari. Menurutnya, tim tersebut bersama Polres Bangkalan masih mendalami kasus carok yang melibatkan dua warga desa tersebut.
"Polda Jatim backup penanganan, kami terjunkan tim dari Jatanras bersama Polres Bangkalan, pagi-pagi sekali tadi sudah menuju lokasi," kata Dirmanto saat dihubungi detikJatim, Sabtu (13/1/2024).
"Prinsipnya semua kejadian di wilayah Jatim, kami (Polda Jatim) punya kewajiban untuk memberikan asistensi atau bantuan penanganan, kalau memang diperlukan Polda langsung turun," imbuhnya.
5. Detik-detik Mencekamnya Carok Maut Bangkalan
Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengatakan kejadian carok bermula saat satu pelaku sedang berada di tepi jalan Desa Bumi Anyar Kecamatan Tanjung Bumi. Pelaku saat itu hendak berangkat tahlilan.
"Jadi awalnya pelaku itu mau tahlilan lalu di jalan melintas korban berinisial MA dengan satu temannya motoran dengan mengebut," ujar Febri kepada detikJatim, Sabtu (13/1/2024).
Febri menambahkan, saat itu laju motor korban yang mengebut serta memblayer membuat pelaku kaget dan tersinggung. Apalagi suara mesin motor juga sangat keras. Pelaku lalu menegur korban.
"Korban tidak terima ditegur lalu cekcok dengan pelaku. Bahkan korban sempat memukul pelaku dan menantang pelaku untuk duel," jelas Febri.
Pelaku yang geram dengan sikap korban lalu pulang ke rumahnya untuk mengambil sebilah celurit. Setiba di rumah, pelaku bertemu dengan saudaranya.
"Lalu saudaranya juga diajak pelaku untuk menemui korban di TKP," imbuhnya.
Korban juga pulang untuk mengambil celurit. Di tengah jalan korban bertemu dengan 3 orang lainnya yang masih saudaranya. setelah menceritakan apa yang terjadi, 3 orang itu ikut dan berniat membantu korban.
Setelah bertemu di lokasi keenamnya lalu bertarung. "Terjadilah aksi pembacokan itu dan mengakibatkan 4 korban meninggal dunia," terang Febri.
Setelah menghabisi keempat korban, kedua pelaku MA dan saudaranya kemudian kabur. Carok itu segera mengundang warga dan dilaporkan ke polisi.
(hil/iwd)