Kasus pembunuhan Mohammad Hifni (17), siswa SMK Swasta Pelayaran di Bangkalan terpecahkan. Pembunuhnya merupakan kakak beradik yang sekongkol untuk menghabisi korban. Aksi keji ini dilakukan karena pelaku muntab usai aibnya dibongkar.
Sebelumnya, mayat korban ditemukan di sebuah rawa di Jalan Kinibalu, Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Bangkalan. Jasad korban ditemukan sejumlah warga yang hendak pergi memancing.
Saat ditemukan, warga Desa Lergunong, Kecamatan Klampis, Bangkalan ini menggunakan setelan baju dan celana berwarna hitam. Korban juga ditemukan bersama dua pasang sandal yang berada di sekitar lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua pelaku yakni MF (18) dan MR (17) yang merupakan kakak beradik warga Mlajah, Kabupaten Bangkalan. Keduanya masih satu sekolah dengan korban. MF adalah kakak kelas korban yang duduk di kelas XII sedangkan korban dan MR masih duduk di kelas XI.
Selama ini, antara tersangka dan korban cukup akrab. Bahkan tak jarang tersangka kerap bermain ke rumah korban dan minta uang dan pinjam ponselnya.
Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, kejadian pembunuhan terjadi pada Kamis (4/1) malam. Sedangkan motif pembunuhan karena pelaku sakit hati pada korban karena aibnya dibongkar korban.
"Motifnya sakit hati karena korban memperlihatkan foto anak tersangka (MF), karena yang sebelumnya tersangka tidak pernah ada yang tahu jika sebelumnya dia sudah menikah dan punya anak," Kata Febri, (8/1/2024).
Karena sakit hati ini, MF selanjutnya merencanakan pembunuhan korban. Ia juga turut mengajak adiknya MR. Keduanya tersangka lantas mengajak korban ke rawa di Jalan Kinibalu Desa Bilaporah, Kecamatan Socah Bangkalan pada Kamis (4/1) sekitar pukul 19.00 WIB.
Ajakan kedua tersangka diterima korban. Sebab selama ini antara tersangka dan korban cukup akrab. Bahkan tak jarang tersangka kerap bermain ke rumah korban dan kerap minta uang dan pinjam ponsel.
Di tempat itu, pelaku berpura-pura memasang pancing dan mengajak korban melihat pancingnya. Korban lalu dipukul dan ditarik di rawa tersebut hingga tewas.
"Kedua pelaku mengajak korban memancing, lalu di tempat itulah korban dipukul dari belakang, hingga jatuh korban kemudian ditarik ke rawa hingga korban meninggal," jelas Febri.
Setelah korban turun ke rawa, pelaku MF selanjutnya mencekik dan memiting leher korban. Adik pelaku yakni MR membantu kakaknya dengan memukuli kepala dan perut korban.
Setelah korban lemas, pelaku lalu memasukkan kepala korban ke dalam rawa. Korban yang masih bernafas sempat melawan dan mengangkat kepalanya. Namun pelaku kembali menenggelamkan kepala korban hingga meninggal.
"Setelah dipastikan meninggal, korban ditutup dedaunan oleh pelaku. Jadi korban sudah tiga hari berada disitu dan ditemukan hari Sabtu," ungkap febri
Setelah korban meninggal, motor Korban dibawa pelaku dan digadaikan kepada seorang penadah. "Satunya itu adalah penadah motor, pelaku menggadaikan motor itu Rp 4 juta," tandas Febri.
(hil/fat)