Pomdam Periksa Oknum TNI soal Temuan Motor Curian di Markas Gudbalkir Pusziad

Pomdam Periksa Oknum TNI soal Temuan Motor Curian di Markas Gudbalkir Pusziad

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Minggu, 07 Jan 2024 11:27 WIB
Ilustrasi Curanmor
Ilustrasi curanmor yang melibatkan anggota TNI AD/Foto: Dok.Detikcom
Sidoarjo -

Sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Sidoarjo dibongkar petugas gabungan Polri dan TNI. Sindikat curanmor yang dipimpin tersangka Eko Irianto itu diduga melibatkan oknum TNI AD.

Proses penyelidikan dan penanganan kasus curanmor yang dilakukan oleh sindikat itu terbongkar atas kolaborasi Polda Metro Jaya, Polda Jatim, dan Pomdam V/Brawijaya.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/ Brawijaya Kolonel Infantri Rendra Dwi Ardani mengatakan, saat ini, Pomdam V/Brawijaya telah melakukan proses penyidikan terhadap oknum anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam tindak pidana penggelapan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan penyidikan terhadap warga sipil diserahkan dan dikoordinasikan dengan Polda Metro dan Polda Jatim dalam penyelesaian kasus tersebut," ujar Rendra dalam keterangan resmi yang diperoleh detikJatim, Jumat (5/1/2024).

Hasil penyidikan sementara, akan diumumkan secara transparan kepada publik. Ia juga membenarkan ada oknum TNI AD yang terlibat.

ADVERTISEMENT

"Kopda AS merupakan oknum anggota TNI AD di Sidoarjo, Jawa Timur," kata Rendra.

Jika oknum anggota TNI AD tersebut terlibat dan terbukti bersalah melakukan tindak pidana, maka akan diproses hukum sesuai peraturan dan perundang-undanyan yang berlaku.

"Langkah ini diambil sebagai komitmen TNI AD dalam penegakan hukum," tuturnya.

Sebelumnya, informasi yang didapat detikJatim menyebut, sindikat curanmor itu terungkap pada Kamis (4/1/2024) pukul 15.10 WIB. Polri dan TNI AD saat itu mencari barang bukti hasil curanmor di Gudbalkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad).

Pengungkapan sindikat itu bermula pada Juni 2023, ketika tersangka Eko meminta bantuan kepada Kopda AS untuk dicarikan tempat atau lokasi penyimpanan kendaraan yang akan dikirim ke Timor Leste.

Kemudian, Kopda AS berkoordinasi dengan Mayor PKP dan diberikan tempat atau lokasi penyimpanan sementara di Markas Gudbalkir Pusziad di Buduran, Sidoarjo.

Selanjutnya pada Kamis (5/1/2024) pukul 15.00 WIB, personel gabungan Reskrim Polda Metro Jaya dan Pomdam V/Brawijaya membawa EU menuju Gudbalkir Pusziad Buduran Sidoarjo.

Setelah itu, usai berkoordinasi dengan Gudbalkir Pusziad dan melakukan pengecekan kendaraan, petugas gabungan menemukan kendaraan diduga hasil kejahatan curanmor.

Total kendaraan yang ditemukan saat itu mencapai total 49 mobil dan 215 motor. Seketika petugas gabungan mengamankan 3 terduga pelaku beserta ratusan barang bukti itu.




(hil/fat)


Hide Ads