Seorang pria di Kelurahan Sawojajar, Kedungkandang, Kota Malang diamankan polisi diduga terkait kasus pembunuhan. Pria tersebut diketahui merupakan penghuni kos di Jalan Sawojajar Gang 13.
Pemilik Kos, M Irianto (61) membenarkan salah satu penghuninya berinisial AR telah diamankan polisi. Meski demikian ia tak mengetahui detil soal penangkapan tersebut.
"Saya dapat informasi kalau AR ini diamankan kepolisian pada Kamis (4/1). Tapi saya nggak tau AR ini diamankan jam berapa karena tidak ada laporan sama sekali," ujar Irianto kepada detikJatim, Jumat (5/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irianto mengaku pada Kamis sore ia masih sempat bertemu dan bertegur sapa dengan AR. Saat itu AR sempat mengatakan akan membeli sesuatu di warung yang letaknya tidak jauh dari kediaman Irianto.
"Awalnya saya dapat kabar kalau AR dibawa ke kantor polisi pada Kamis sore. Tapi saat Asar dia masih lewat di depan rumah dan ketika saya tanya dia bilang mau ke warung di dekat rumah saya," terang Irianto.
"Saya baru tahu kalau AR sudah ditangkap ini pada Jumat (5/1). Sekitar pukul 01.30 WIB saya dikasih tahu sama pihak berwajib jika baru dilakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). Dan setelah itu pintu rumah kos sudah dipasang garis polisi," imbuhnya.
Informasi yang dihimpun AR adalah Abdul Rahman. AR ditangkap polisi pada Jumat (5/1) dini hari. AR digiring petugas dengan kondisi tangan diborgol menuju ke arah kawasan Sungai Bango yang diduga sebagai lokasi mengubur korbannya. Korban yang dibunuh AR infonya adalah seorang pria berinisial AP (34), warga Surabaya.
"Saya nggak ikut saat penggalian (penggalian korban dikubur)," ungkap Irianto yang mengaku hanya ditunjukkan video penggalian tempat korban dikubur.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan pihaknya menangkap AR pada Kamis (4/1) malam. Tapi secara pasti penangkapan tersebut apakah terkait kasus pembunuhan dan mutilasi belum bisa dibeberkan karena masih dalam proses pendalaman.
"Kita amankan tadi malam. Ini masih dalam pemeriksaan dan pengembangan," kata Danang.
(abq/iwd)