.webp)
Seorang nenek di Situbondo tetiba ditemukan tewas di rumahnya. Jenazah korban lantas dilakukan autopsi. Hasilnya, dalam tubuh korban ditemukan diduga zat beracun.
Sementara polisi terus melakukan pemeriksaan intensif pada suami korban, termasuk terhadap anaknya yang rumahnya bersebelahan dengan korban.
"Hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan bekas kekerasan," ungkap dokter forensik RSU Abdoer Rahem, dr Mohamad Wildan, kepada sejumlah jurnalis, Rabu (3/1//2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja dari hasil pemeriksaan jenazah korban, ditemukan zat lain yang diduga mengandung zat tertentu yang diduga kuat menjadi penyebab kematiannya.
"Makanya, beberapa bagian unsur di tubuh jenazah akhirnya dibawa ke Surabaya untuk dilakukan uji laboratorium," jelas Wildan.
Sejumlah unsur di tubuh tersebut diantaranya cairan darah, empedu, lever, ginjal, dan beberapa unsur lainnya untuk diperiksa lebih detil.
"Pun dari hasil pemeriksaan luar, korban sebenarnya diperkirakan meninggal sekitar 24 jam sebelum ditemukan pertama," pungkasnya.
Sementara keterangan lain diperoleh, pemeriksaan terhadap suami korban saat ini cukup merepotkan polisi. Sebab, selain sudah renta suami korban tersebut juga sudah tuna rungu.
Sehingga, belum banyak keterangan yang dapat diperoleh dari suami korban yang berusia sekitar 80 tahun itu. Meski polisi dengan sabar mengorek keterangannya.
Sebelumnya, seorang nenek di Situbondo ditemukan tewas di dalam rumahnya. Penyebab kematian korban diduga tak wajar.
Korban yakni Suwani (70), warga Dusun Karang Layar, Desa Kesambirampak, Kapongan, Situbondo. Sehari-hari ia hanya tinggal berdua sama suaminya, Mualim (80).
Saat pertama ditemukan, kondisi si nenek dalam posisi terjatuh dari tempat tidurnya. Kondisinya terkulai dan tengkurap di lantai. Sementara bagian wajahnya tampak lebam.
(abq/iwd)
