Nasi Sudah Jadi Bubur, Sesal Tak Berarti James Usai Bunuh-Mutilasi Istri

Round Up

Nasi Sudah Jadi Bubur, Sesal Tak Berarti James Usai Bunuh-Mutilasi Istri

Hilda Rinanda - detikJatim
Selasa, 02 Jan 2024 10:27 WIB
Kediaman James, pria yang membunuh dan memutilasi istrinya
Kediaman James, pria yang membunuh dan memutilasi istrinya (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Surabaya -

Pepatah nasi sudah menjadi bubur pantas disematkan pada warga Kota Malang, James Loodewky Tomatala (61). Ia mengaku menyesali perbuatannya membunuh dan memutilasi sang istri, Ni Made Sutarini (55).

Usai melakukan aksi gelap mata ini, James mengaku menyesal lalu menyerahkan diri ke polisi. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Penyesalannya tak akan membuat sang istri hidup lagi.

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan, James sempat merenung hingga akhirnya menyerahkan diri ke polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin awal dia berencana menghilangkan jasad korban, terus mikir dan merenung, kemudian ada penyesalan di hatinya dan akhirnya menyerahkan diri," ujar Danang kepada detikJatim, Senin (1/1/2024).

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, perbuatan keji itu terungkap usai tersangka menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya ke Polsek Blimbing pada Minggu (31/12/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.

Mendapatkan informasi tersebut, Sat Reskrim Polresta Malang Kota datang ke rumah tersangka yang menjadi tempat eksekusi. Petugas melakukan olah TKP dan menemukan jasad korban berada dalam ember dengan keadaan terpotong menjadi 10 bagian.

"Kami mengamankan sejumlah barang bukti berupa pisau, golok (parang), linggis, dan beberapa kantong plastik besar yang diduga disiapkan pelaku untuk menaruh dan membuang jasad korban," terang Danang.

Setelah mengevakuasi jenazah korban dan melakukan olah TKP, Sat Reskrim Polresta Malang Kota melanjutkan proses pemeriksaan kepada tersangka dan mendapatkan keterangan bahwa aksi brutal itu dilakukan pada Sabtu (30/12/2023).

"Korban awalnya sempat terlibat cekcok dengan tersangka pada sekitar pukul 10.30 WIB. Kemudian tersangka memukul bagian kepala menggunakan tangan dan dilanjutkan dengan mencekik leher korban. Korban dinyatakan tewas pada pukul 11.00 WIB," ungkapnya.

Kemudian, korban memotong tubuh korban menjadi 10 bagian menggunakan pisau kecil dan parang.

Sementara itu, berdasarkan keterangan tersangka, motif di balik perbuatannya didasari karena rasa jengkel. Sebab, sang istri sudah tak pulang ke rumah di Jalan Serayu nomor 6 RT04 RW02, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, selama hampir 6 bulan.

"Motifnya itu dia jengkel karena si istri sudah 5 bulan 25 hari meninggalkan rumah. Jadi ketika korban ada acara di Taman Krida Budaya dan suaminya tahu, akhirnya dijemput," ujarnya.

James sendiri diketahui memiliki sifat temperamental dan sering cekcok, baik dengan istri maupun tetangga di sekitar rumah.

"Karena si tersangka ini temperamental, bukan sama istrinya aja, sama tetangganya sehari-hari juga sering ribut," terang Danang.

Hal ini juga diperkuat dengan keterangan tetangga korban. Made diduga sempat cekcok dengan James sebelum dibunuh dan dimutilasi. Karena, para tetangga mendengar suara cekcok dari dalam rumah tersebut sebelum adanya pembunuhan tersebut.

Ketua RW 02 Endah Lestari mengatakan, dari keterangan warga di samping rumah tersebut, pada Sabtu (30/12) sempat terjadi keributan antara James dan istrinya. Suara cekcok terdengar hingga keluar rumah mereka.

"Bertengkar itu terdengar suaranya sampai keluar pada hari Sabtu itu. Sebenarnya kalau bertengkar itu sudah sering sekali, mungkin karena nggak betah itu Bu Made jadi meninggalkan rumah," terang Endah.

Selama ini, di mata tetangga dan warga sekitar, James merupakan orang yang anti sosial atau jarang sekali berbaur dengan lingkungan. Bahkan, pensiunan karyawan PLN itu juga dikenal sebagai sosok yang sangat temperamental.

"Kesehariannya itu anti sosial. Kayak ada orang meninggal dunia itu tidak pernah nyelawat (melayat). Kemudian kalau ada kegiatan kampung juga tidak pernah keluar. Orangnya itu juga temperamental," ujar Endah.




(hil/fat)


Hide Ads