Jawaban Asal Muasal dan Pemicu Ledakan Hebat Mortir di Bangkalan

Round-up

Jawaban Asal Muasal dan Pemicu Ledakan Hebat Mortir di Bangkalan

Amir Baihaqi - detikJatim
Minggu, 31 Des 2023 08:01 WIB
Polisi menetapkan tujuh tersangka kasus ledakan mortir di Kamal, Bangkalan.
Tujuh tersangka ledakan mortir di Bangkalan saat dihadirkan dalam konferensi pers (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Bangkalan -

Kasus ledakan mortir di Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Bangkalan dari sebuah gudang barang rongsokan atau besi tua memasuki babak baru. Ini setelah polisi menetapkan 7 orang jadi tersangka ledakan yang menewaskan 1 orang itu.

Ketujuh tersangka MJ (51), MR (41) sebagai penyelam pengambil mortir dari dasar laut. Lalu SG (43), AU (28) turut membantu mengangkat mortir. Kemudian MI pembeli mortir dan MH (43) selaku pemilik gudang besi tua.

Dan terakhir yakni S (19), pekerja gudang besi tua milik MH. S ditetapkan tersangka karena melakukan pengelasan dengan memakai alas mortir sehingga memicu ledakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo menjelaskan karena suhu panas yang ditimbulkan dari pengelasan ini kemudian berdampak ke mortir. Akibatnya mortir kemudian meledak.

"Menurut keterangan tersangka S, ledakan bermula dari pengelasan baja dan menggunakan benda yang diduga peluru mortir itu sebagai alas sehingga suhu panasnya memicu ledakan," jelas Heru, Sabtu (30/12/2023).

ADVERTISEMENT

Selain memaparkan pemicu ledakan, asal muasal mortir yang meledak juga diungkap polisi. Mortir tersebut diketahui diangkat dari dasar laut dengan kedalaman 15 meter.

"Menurut keterangan tersangka yang menyelam, mereka menyelam ke dasar laut sedalam 15 meter untuk mendapatkan barang itu," kata Heru, Sabtu (30/12/2023).

Menurut Heru, mortir tersebut didapat keempat tersangka pada Minggu (24/12). Pada hari itu, tersangka mendapatkan satu buah mortir. "Setelah berhasil diangkut, mereka kembali lagi pada hari Rabu (27/12) dan mendapatkan 3 mortir," jelasnya.

Tersangka ledakan mortir di BangkalanTujuh tersangka ledakan mortir di Bangkalan (Foto file: Kamaluddin/detikJatim)

Saat menemukan mortir-mortir tersebut, para tersangka mengaku tak tahu mengetahui barang tersebut merupakan bahan peledak. Sehingga mereka bawa saja ke darat dan hanya menganggap besi tua tak berbahaya.

Menurut Heru, keempat tersangka memang sehari-hari mencari besi di dalam laut dengan menggunakan alat berupa magnet. Alat tersebut bisa mengangkut beban maksimal 30 kilogram ke atas air.

"Saat menggunakan alat itu pelaku menemukan benda (mortir) ini, namun karena bebannya kurang lebih 100 kilogram, maka dua pelaku menyelam dan dua pelaku lain yang menarik benda itu ke atas menggunakan tali," tandas Heru.

Sementara itu, empat dari lima korban luka akibat ledakan mortir telah dipulangkan dari RSUD Bangkalan. Sedangkan satu korban lainnya terpaksa masih harus dirawat di rumah sakit. Meski demikian, kondisi menunjukkan progres yang baik diperkirakan akan menyusul pulang juga.

"Untuk korban ledakan kemarin saat ini tinggal satu orang dirawat di tempat ini," ungkap Dokter RSUD Bangkalan dr Mahrus saat ditemui sejumlah wartawan.

Korban yang masih dirawat adalah Riska (17) warga Perumahan Cendana yang merupakan putri Aiptu Joni, anggota Polairud Polres Bangkalan. Kondisinya kini semakin membaik namun masih memerlukan perawatan khusus imbas ledakan.

Sebelumnya, sebuah mortir meledak di Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Bangkalan dari sebuah gudang barang rongsokan atau besi tua. Akibatnya, satu orang tewas dan 5 lainnya luka-luka dalam peristiwa yang terjadi pada Jumat (29/12) sekitar pukul 08.00 WIB itu.

Simak Video '7 Orang Jadi Tersangka Ledakan Mortir Tewaskan 1 Orang di Bangkalan':

[Gambas:Video 20detik]



(abq/iwd)


Hide Ads