Fitriani (21) dibunuh lalu dikubur di kamar rumahnya di Desa Bacem, Ponggok, Blitar. Pembunuhan itu dilakukan oleh suaminya sendiri, Suprio Handono (31), pada Oktober 2021.
Apa motif Handono membunuh istrinya sendiri?
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo P.S mengatakan pembunuhan itu diduga terjadi karena masalah keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tersangka dan korban sering cekcok. Tadi sudah disampaikan awalnya pemicu adalah keluarga," terang Danang saat pres rilis di Mapolres Polres Blitar, Jumat (24/11/2023).
Untuk motif asmara, Danang mengaku belum dapat menyampaikan adanya motif asmara dalam kejadian itu.
"Untuk masalah asmara atau yg lain nanti kita perdalam lagi," kata Danang.
Sebelumnya, Subagyo, kakak ipar Handono membenarkan ada perselingkuhan dalam rumah tangga Handono dan Fitriani. Subagyo tahu karena dia sempat menjadi saksi saat Fitriani diserahkan Handono kepada seorang pria yang disebut teman dekat Fitriani.
Kala itu, Handono mengajak Subagyo mengantarkan Fitriani untuk diserahkan kepada seorang pria. Subagyo sendiri tidak kenal dengan pria tersebut.
"Itu sudah lama sekali, mungkin sekitar 2021. Saya ikut menjadi saksi saat dia (Handono) memasrahkan istrinya kepada pria lain. Statusnya waktu itu sudah pisah (ranjang)," jelas Subagyo kepada detikJatim, Jumat (24/11/2023).
Menurut Subagyo, Fitriani memang lebih memilih teman dekatnya daripada adik iparnya. Setelah itu, Fitriani jarang terlihat datang ke rumah yang berada di Desa Bacem, rumah yang biasa ditinggali. Namun, Fitriani pernah terlihat sekali datang untuk mengambil pakaian. Setelah itu tidak pernah terlihat sama sekali.
"Cuma sekali ke sini kata istri saya, ambil baju katanya. Setalah itu juga tidak pernah terlihat lagi. (Handono) bilang kalau Fitriani itu pergi ke luar kota," kata Subagyo.
(abq/iwd)