Fakta-fakta Tendangan Maut Pelatih Tewaskan Pesilat Gresik

Fakta-fakta Tendangan Maut Pelatih Tewaskan Pesilat Gresik

Hilda Rinanda - detikJatim
Selasa, 07 Nov 2023 12:47 WIB
Pesilat Gresik tewas
Pesilat Gresik, RNH saat berada di rumah sakit. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Surabaya - Nasib pilu menimpa seorang pesilat di Gresik. Ia tewas usai ditendang pelatihnya saat latihan duel. Pesilat berinisial RNH (17) warga Paciran, Lamongan ini tewas usai duel di Desa Dalegan, Panceng, Gresik.

Polisi langsung turun tangan menyelidiki kasus ini. Jasad korban langsung dilakukan autopsi, sementara polisi juga memeriksa sejumlah saksi.

Berikut fakta-fakta tendangan maut pelatih bikin nyawa pesilat Gresik melayang:

1. Kronologi Tewasnya Pesilat

Informasi yang dihimpun detikJatim, peristiwa ini terjadi pada Minggu (5/11) malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Korban saat itu berlatih dengan teman seperguruan di halaman salah satu sekolah di Gresik.

Sebelum latihan, pelatih sudah menanyakan kepada seluruh peserta jika mungkin ada yang sakit. Baik korban dan belasan pesilat lainnya, mengatakan kondisi mereka prima. Latihan pun digelar hingga sesi akhir yakni sesi duel, sekitar pukul 23.30 WIB.

Namun, karena saat itu korban tidak menemukan pasangan duel, korban berlatih duel dengan pelatihnya. Duel itu dilakukan tanpa alat pengamanan. Mulanya korban menyerang lebih dulu dengan pukulan tangan kosong.

Setelah itu, sang pelatih menyerang balik dengan satu kali tendangan pada bagian dada korban. Brukkk! Korban jatuh telentang dan pingsan.

Pelatih dan siswa lain berupaya memberikan pertolongan pertama namun kondisi korban semakin lemas. Korban lalu dibonceng menggunakan sepeda motor untuk dibawa ke Puskesmas Panceng. Namun, sebelum tiba di puskesmas korban sudah meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan membenarkan peristiwa itu. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Iya benar, kita sudah terima laporan itu. Saat ini masih penyelidikan. Dari hasil pemeriksaan awal, keterangan dari petugas medis Puskesmas Panceng, terdapat luka memar pasa bagian dada korban," kata Aldhino kepada detikJatim, Senin (6/11/2023).

2. Polisi Periksa 6 Saksi

Polisi saat ini sedang meminta keterangan para saksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ada enam saksi yang diperiksa

"Ada enam orang saksi yang kita periksa, satu pelatih dan 5 siswa perguruan silat. Mereka diperiksa sebagai saksi," jelas Aldhino.

Aldhino menambahkan, pemeriksaan tersebut untuk melakukan rangkaian penyelidikan. Dari hasil pemeriksaan awal, para saksi mengatakan bahwa korban memang sempat pingsan setelah ditendang pelatih.

"Pemeriksaan masih berlangsung di Mapolres Gresik. Salah satunya pelatih yang menendang korban saat kejadian, baik pelatih maupun saksi lainnya memberikan keterangan yang sama," tambah Aldhino.

3. Belum Tetapkan Tersangka

Meski demikian, Aldhino menyebut belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka atas kejadian tersebut. Sebab, pihaknya masih menunggu hasil autopsi.

"Belum ada penetapan tersangka," jelasnya.

4. Hasil Autopsi Sudah Keluar

Diketahui, RNH ambruk sesaat setelah menerima tendangan dari pelatihnya. Jenazah RNH lantas diautopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.

"Sudah kita lakukan autopsi mulai pukul 13.00 sampai pukul 16.30 WIB," jelas Aldhino.

Aldhino menambahkan, setelah melakukan autopsi selama 4 jam, tidak ditemukan trauma atau luka fatal yang menyebabkan korban meninggal. Namun, dipastikan ada tendangan yang mengenai dada korban hingga mengakibatkan sesak napas.

"Berdasarkan hasil autopsi tidak ditemukan trauma atau luka fatal pada tubuh korban. Memang ada luka memar di dada bagian kiri dan kepala bagian belakang," tambah Aldhino.

5. Polisi Masih Telusuri Riwayat Kesehatan Korban

Meski demikian, polisi belum bisa memastikan luka akibat tendangan itu menyebabkan korban meninggal dunia atau tiak. Polisi akan menelusuri riwayat kesehatan korban. Untuk itu, mereka akan meminta keterangan kepada keluarga RNH di Lamongan.

"Butuh analisa lebih dalam lagi untuk memastikan hal tersebut. Hasil autopsi akan kami gelar perkarakan untuk penetapan tersangka," tuturnya.

6. Bukan Kejadian Pertama

Tewasnya pesilat saat latihan ini bukan pertama kalinya terjadi di Gresik. Pada Oktober lalu, seorang pesilat berinisial MAP (20) meninggal dunia akibat dikeroyok oleh seniornya saat uji kenaikan sabuk di Desa Cerme Kidul, Kecamatan Cerme.

Polisi sebenarnya juga sudah mengingatkan ke beragam perguruan silat agar tetap memperhatikan keamanan.

"Sebenarnya sudah ada imbauan dari Polres Gresik agar tidak melakukan latihan saat malam hari. Bahkan, kalau memang tetap dilakukan, harus ada izin dari Polres Gresik agar diberi pendampingan," pungkas Aldhino.


(hil/dte)


Hide Ads